Berita

Petani coba membasmi hama tikus/Repro

Nusantara

Di Desa Ini, 1 Ekor Tikus Dihargai Rp 2 Ribu

MINGGU, 19 JANUARI 2020 | 02:52 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Jengkel terhadap makin banyaknya tikus liar yang menyerang tanaman padi, petani di wilayah Ngawi akhirnya membuat semacam sayembara.

Sayembara ini diadakan setelah mereka takut membuat jebakan tikus beraliran listrik yang bisa mengancam keselamatan. Kini petani di Desa Baderan, Ngawi, beralih ke cara yang lebih jitu. Setiap satu ekor tikus yang tertangkap melalui gropyokan diberikan kompensasi Rp 2 ribu.

Bisri Ansori, seorang pengurus kelompok tani Desa Baderan, Kecamatan Geneng mengatakan, melalui kelompok tani di desanya mengeluarkan anggaran Rp 6 juta untuk membasmi hama tikus tersebut.


Sayembara itu terpaksa dilakukan setelah serangan tikus merajela merusak tanaman padi yang baru berumur satu bulan.

"Kalau tidak begitu warga tidak semangat. Sebulan sudah Rp 4 juta kita keluakan uangnya,” ujar Bisri Ansori kepada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (18/1).

Ia menambahkan, sejak diberlakukan sayembara serangan tikus sedikit berkurang daripada sebelumnya. Bahkan, pada awal gropyokan setiap harinya mampu menangkap 2 ribu ekor tikus, kini berkurang drastis hanya 25-30 ekor per harinya.
 
Sayangnya kelompok tani di desanya hanya memiliki 2 peralatan untuk berburu tikus. Bisri berharap pemerintah daerah (Pemkab Ngawi-red) memberikan bantuan peralatan berburu tikus. Mengingat langkah pencegahan secara konvensional itu lebih aman daripada memasang jebakan tikus beraliran listrik yang membahayakan nyawa manusia.

"Iya kalau berharap sih pasti, terutama peralatan berburu tikus ditambah oleh pemerintah melalui dinas terkait. Petani itu sudah kewalahan ketika serangan tikus terjadi kalau dibiarkan jelas gagal panen," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya