Berita

Satyo Purwanto/Net

Hukum

Kerap Berpolitik, KPK Lebih Sering Meladeni Kontroversi Opini

JUMAT, 17 JANUARI 2020 | 10:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai kerap berpolitik dalam mengungkap kasus dugaan tindak pidana korupsi, khususnya yang melibatkan politisi.

Sekretaris Jenderal Pro Demokrasi (ProDem), Satyo Purwanto mengatakan, kasus yang tengah ditangani KPK saat ini yang melibatkan komisioner KPU dan politisi PDIP, dinilai terlalu berpolitik.

Padahal kata Satyo, masih banyak opsi kasus besar lainnya yang mesti diungkap.

"Soal sprint lidik meski ditandatangani ketua lama itu masih berlaku, cuma dalam kasus ini sekali lagi menegaskan KPK kerap berpolitik, misalnya mestinya banyak opsi yang dipilih, tapi akhirnya dipilih kasus kecil tapi sensasi besar, ini disayangkan," ucap Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (17/1).

Sehingga, lanjut Satyo, KPK juga kerap meladeni kontroversi opini yang berlarut-larut yang dapat menganggap fokus dalam pemberantasan korupsi.

"Yang akhirnya KPK kerap meladeni kontroversi opini berkepanjangan yang pada akhirnya turut mengganggu fokus pemberantasan korupsinya," tutupnya.

Dalam kasus suap upaya pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR dari PDIP, KPK menetapkan empat tersangka.

Yaitu, Komisioner KPU Wahyu Setiawan, mantan anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, caleg PDIP Harus Masiku, dan Saeful Bahari yang disebut-sebut orang kepercayaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya