Berita

Kapal China/Net

Politik

Ribuan Protes Kemlu Tidak Akan Pengaruhi Pelanggaran China Di Natuna

KAMIS, 16 JANUARI 2020 | 13:39 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Sebanyak-banyaknya protes diplomatik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tidak akan berpengaruh atas aktivitas para nelayan dan Coast Guard China di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna.

Begitu kata Gurubesar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menanggapi sikap tegas perintah.

Menurutnya, langkah yang diambil Kemlu dengan melakukan protes diplomatik dan memanggi Dutabesar untuk China sebenarnya sudah tepat. Tapi dampaknya tidak akan terlalu efektif.

“Ini karena China menganggap ZEE Natuna tidak dianggap ada. Justru yang dianggap ada adalah wilayah penangkapan ikan tradisional nelayan China,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (16/1).

Atas dasar itu, China berpikir untuk bisa terus melindungi nelayan-nelayannya melaut di wilayah yang diklaim Indonesia.

“Bahkan Coast Guard Cina akan mengusir dan menghalau nelayan-nelayan Indonesia yang melakukan penangkapan ikan,” terangnya.

Atas alasan itu, Hikmahanto menyebut bahwa yang dilakukan Indonesia seharusnya tidak sebatas protes diplomatik. Tetapi, turut menghadirkan fisik otoritas perikanan bangsa ini di ZEE Indonesia.

“Mulai dari KKP, TNI AL dan Bakamla,” terangnya.

Para nelayan Indonesia pun harus didorong oleh pemerintah untuk mengeksploitasi ZEE Natuna. Bahkan para nelayan Indonesia harus diberi pengawalan oleh otoritas Indonesia.

Pengawalan ini dilakukan karena mereka kerap mendapat halauan atau pengusiran dari Coast Guard China.

Kehadiran secara fisik wajib dilakukan oleh pemerintah karena dalam konsep hukum internasional klaim atas suatu wilayah tidak cukup sebatas klaim diatas peta atau melakukan protes diplomatik, tetapi harus ada penguasaan secara efektif (effecive control).

“Penguasaan efektif dalam bentuk kehadiran secara fisik ini penting mengingat dalam Perkara Pulau Sipadan dan Ligitan antara Indonesia melawan Malaysia, Mahkamah Internasional memenangkan Malaysia atas dasar ini,” tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya