Berita

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo ajak masyarakat memelihara kondisi di wilayah hulu/RMOLJateng

Nusantara

Gubernur Jateng Usulkan Sanksi Sosial Berat Bagi Pelaku Penebangan Pohon

KAMIS, 16 JANUARI 2020 | 13:36 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat di kawasan Pegunungan Patiayam, Kabupaten Kudus, agar membuat kesepakatan sanksi sosial bagi penebang pohon.

Sanksi itu adalah harus menanam 1.000 pohon bagi warga yang kedapatan menebang satu pohon.

"Kalau kesepakatan itu dilakukan, maka semua masyarakat akan menjaga ekosistem di wilayah hulu dari penggundulan hutan," kata Ganjar saat menghadiri acara penanaman pohon dan reboisasi di kawasan Pegunungan Patiayam Kudus, Rabu (15/1).

Dalam kesempatan itu, Ganjar bersama Kepala BNPB Doni Monardo mengajak masyarakat dari berbagai elemen untuk giat menanam.

Sebanyak 1.000 pohon ditanam di lokasi pegunungan Patiayam yang memang gundul itu. Selain di Patiayam, Ganjar dan Doni juga melakukan penanaman pohon di Pegunungan Kendeng di Kabupaten Pati.

"Hari ini semuanya kami ajak menanam. Ada pak Doni dari BNPB, pak Bupati, masyarakat, petani dan pelajar semuanya menanam. Ini waktu yang tepat bagi kita menanam untuk menghijaukan kembali lahan-lahan yang kritis," lanjutnya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Pengembalian ekosistem di kawasan hulu, lanjut dia, menjadi cara ampuh untuk menanggulangi bencana khususnya banjir. Sebab, banjir yang terjadi selama ini, dikarenakan sungai-sungai yang dipenuhi sedimentasi.

"Darimana sedimentasi itu, ya dari kawasan hulu ini. Karena gundul, maka tanah dari perbukitan lari ke sungai sehingga menimbulkan sedimentasi. Hasilnya, sungai penuh sedimentasi dan air pasti meluap," tegasnya.

Ganjar menerangkan, mayoritas kawasan hulu sungai-sungai di Jateng adalah kawasan Perhutani yang dimanfaatkan oleh masyarakat.

Untuk itu, ia meminta para petani di perhutanan sosial untuk tidak menebang pohon yang sudah ada.

"Jangan ditebang, justru harus ditambah agar wilayah hulu tidak gundul. Nanti akan kami gerakkan semuanya untuk melakukan reboisasi di wilayah-wilayah kritis di Jateng," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya