Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Online Learning Makin Marak, Perguruan Tinggi Diminta Lebih Adaptif

KAMIS, 16 JANUARI 2020 | 13:07 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah perguruan tinggi hendaknya selalu bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Jika tidak, akan tergerus dan tidak lagi bisa berkompetisi dengan baik.

Demikian yang disampaikan oleh Plt Kepala LLDIKTI Wilayah III, M Samsuri dalam seminar bertajuk "Leaders: Bringing Higher Education Leading in Quality" di kampus LSPR, Sudirman Park, Jakarta, Kamis (16/1).

Dari data yang disebutkan oleh Samsuri, sekitar 25 persen dari perguruan tinggi di Amerika Serikat yang berada di peringkat bawah diperkirakan akan tutup pada 10 tahun mendatang.


Menurutnya, ada tiga hal yang jadi penyebab tutupnya perguruan tinggi di AS tersebut. Pertama yaitu proses bisnis yang dilakukan sudah usang, tidak adaptif dengan perkembangan zaman.

Selanjutnya ada faktor demografi atau jumlah penduduk. Namun jika dibandingkan dengan Indonesia, faktor ini tidak dapat menjadi alasan. Mengingat masih ada 66 persen usia masuk perguruan tinggi yang belum tergarap.

"Ketiga yang membuat perguruan tinggi tidak bisa berkompetisi dengan baik yaitu munculnya online learning," lanjutnya.

Oleh karena itu, Samsuri menyerukan agar seluruh perguruan tinggi di wilayah III untuk lebih adaptif dan memunculkan online learning system masing-masing.

Jika memang suatu perguruan tinggi belum mendapatkan izin menyelenggarakan online learning, maka bisa menggunakan opsi blended online learning. Di mana kurang dari 50 persen dari mata kuliah bisa dilakukan secara online. Namun tetap harus memiliki learning media centre.

"Nanti bisa cukup ditetapkan oleh LLDIKTI persetujuan Senat dan dilaporkan saja ke kementerian melalui LLDIKTI Wilayah III. Supaya legal," tegasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya