Berita

Komisioner KPU, Wahyu Setiawan/Net

Politik

Pengamat: Masyarakat Berharap KPK Tidak Mandul Terhadap Partai Penguasa

KAMIS, 16 JANUARI 2020 | 10:38 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ada harapan besar dari masyarakat Indonesia terkait kasus suap Pergantian Antar Waktu (PAW) yang menjerat Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan sejumlah kader PDI Perjuangan. Yakni selain kasus tersebut dapat segera terungkap, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan tidak 'mandul' ketika berhadapan dengan partai penguasa.

Begitu disampaikan Direkrur Eksekutif Indonesia Political Revirew (IPR), Ujang Komaruddin, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (16/1).

"Dulu KPK garang dalam memberantas siapapun yang terlibat korupsi. Namun KPK saat ini mandul dan tak bergigi ketika sudah berhadapan dengan mereka yang punya kuasa," kata Ujang.


Menurut dia, masyarakat sedari awal sudah tidak percaya dengan UU 19/2019 yang dinilai akan melemahkan lembaga antirasuah. Namun, UU tersebut tetap disahkan tanpa mendengar kehendak masyarakat.

"Dugaan masyarakat menjadi nyata. Bahwa pelemahan dan pembunuhan KPK menjadi nyata. KPK tak berani mengusut tuntas petinggi partai penguasa," ujar pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini.

Hal itu, lanjut Ujang, terbukti ketika petugas KPK tak bisa berbuat apa-apa saat ditolak untuk menggeledah ruangan di kantor PDIP, dalam melakukan penyelidikan kasus suap PAW.

"Maka disitu lah terlihat bahwa pelemahan KPK itu nyata," tandasnya.

Dalam kasus suap ini, KPK telah menetapkan empat orang tersangka. Yakni Komisioner KPU, Wahyu Setiawan dan mantan anggota Bawaslu, Agustiani Tio Fridelina sebagai pihak penerima suap.

Sedangkan pihak pemberi suap adalah Harun Masiku dan Saeful Bahri yang merupakan orang dekat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya