Berita

Alek Sigley/Net

Dunia

Siswa Australia Di Korea Utara Dipaksa Buat Pernyataan Palsu

KAMIS, 16 JANUARI 2020 | 04:06 WIB

Seorang siswa Australia, Alek Sigley yang sempat ditahan sebentar di Korea Utara tahun lalu akibat tuduhan mata-mata mengatakan, dirinya telah diculik oleh polisi rahasia dan dipaksa untuk membuat pengakuan palsu.

Media pemerintah Korea Utara KCNA mengatakan Alek Sigley telah mengakui tindakan mata-matanya termasuk mengirimkan data dan foto yang dia kumpulkan dengan memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswa asing di outlet media.

Selain menyangkal bahwa ia adalah mata-mata dan mengatakan bahwa ia sedih telah kehilangan akses ke Korea Utara, Sigley sebelumnya tidak mempublikasikan rincian penahanannya.

Dalam akun tangan pertamanya yang dibawa oleh sebuah majalah Korea Selatan, Sigley mengatakan bahwa apa yang tampak sebagai agen dari Departemen Keamanan Negara seperti Stasi, yang dikenal sebagai bowibu menculik ia dari asramanya di universitas.

"Saya tidak bersalah tetapi mereka mengajukan tuduhan palsu terhadap saya, mereka tanpa henti mencoba memaksa saya membuat pengakuan tertulis yang merupakan ramuan dari bukti palsu dan kejahatan serta alasan hukum yang tidak masuk akal," ungkap Sigley seperti yang dilansir oleh 9news.

Sigley mengatakan di Twitter pada hari Rabu (15/10) bahwa ia telah menghindari berbicara langsung kepada media demi mendukung kisahnya dengan kata-kata saya sendiri. Sigley juga telah memceritakan mengenai kehidupannya di Korea Utara NK News dan situs web khusus lainnya.

Selama penahanannya, Sigley mengatakan dia tidak tahu kapan dia akan dibebaskan karena dia  terputus dari dunia luar, sementara para pejabat Australia berusaha keras untuk mengamankan kebebasannya dengan negara-negara lain.

"Mereka berhasil mengajari saya satu pelajaran, kepalsuan sistem hukum Korea Utara," ungkapnya.AhdaSabila

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya