Berita

Jamu antidiare disampaikan para aktivis bagi Komisioner KPK/RMOL

Politik

Sambangi Gedung KPK, Sejumlah Aktivis Anti-Korupsi Serahkan 'Jamu Anti Diare'

RABU, 15 JANUARI 2020 | 14:22 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sejumlah elemen civil society menyambangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (15/1). Para aktivis antikorupsi ini ingin memberikan 'jamu antidiare' kepada Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Rombongan aktivis yang peduli terhadap KPK terdiri dari Koordinator Tepi Indonesia, Jeirry Sumampow; Koordinator Riset dan Advokasi Indonesia Budget Center, Rahmat; juga Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti.
Kemudian ada Manajer Riset Seknas Fitra, Badi Badi'ul Hadi; Koordinator Komite Independen Pemantau Pemilu Indonesia, Kaka Suminta; dan Analis Politik Expositi Strategic, Arif Susanto.
"Dengan harapan tentu saja jamu ini pertama membuat Komisioner KPK tidak terkena sakit diare selama musim banjir dan musim penghujan. Bisa jadi karena masalah yang dihadapi oleh KPK di masa mendatang terlihat lebih banyak," ucap Ray Rangkuti kepada wartawan, Rabu (15/1).


Selain itu, jamu antidiare itu juga diharapkan bisa membuat Komisioner KPK tidak sakit diare usai melaksanakan OTT terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

"Sejauh ini kita tunggu langkah tegas KPK. Karena kita ketahui KPK baru melakukan penggeledahan di satu ruangan. Sementara dalam langkah KPK yang sudah sama-sama kita ketahui, ada rencana juga melakukan penyegelan terhadap salah satu kantor partai politik (DPP PDIP) yang sampai sekarang kita enggak tahu, kapan penyegelan ini dilakukan," jelas Ray.

Selain itu, jamu tersebut juga diharapkan bisa membuat Pimpinan KPK terus mengusut tuntas kasus korupsi besar lainnya. Di antaranya kasus Jiwasraya, ASABRI, Century, dan BLBI.

"Di mana kasus-kasus besar ini kalau ditotal bisa sampai puluhan triliun kerugian negaranya. Mengingat kasus-kasus ini menjerat nama dan kepentingan juga, jangan sampai Komisioner KPK sakit diare mendengarkan jumlah yang besar ini," katanya.

Jamu antidiare itu selanjutnya dimasukan ke dalam kotak dan diterima langsung oleh Humas KPK yang akan diserahkan kepada komisioner KPK.

"Tentu saja kita berharap, resepsionisnya bisa menyampaikan kepada Komisioner KPK. Sehingga dengan begitu maksud dan tujuan kita, agar pimpinan KPK bisa terjaga dari terserang penyakit diare, bisa sampai," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya