Berita

Plt Jubir KPK, Ali Fikri/Net

Hukum

Jarak Penangkapan Dengan Penggeledahan Terlalu Lama, KPK Mengaku Punya Strategi Lain

SELASA, 14 JANUARI 2020 | 10:06 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Publik mengkhawatiran hilangnya barang bukti dalam kasus suap yang telah menjerat eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan lantaran jarak waktu penangkapan dengan penggeledahan yang terlalu lama.

Namun demikian, pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah memiliki strategi lain. Sehingga barang bukti yang dibutuhkan masih bisa tetap didapatkan.

Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri mengatakan, pihaknya telah memiliki strategi tersendiri untuk mengatasi jarak antara penangkapan dengan penggeledahan yang terlalu lama. Dijelaskan Ali, salah satu kendala penggeledahan suatu tempat lantaran harus mendapatkan izin dari Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

"Mengenai itu, tentu penyidik KPK punya strategi. Kita punya target-target apa yang perlu kita dapatkan dalam proses penyidikan," ucap Ali Fikri kepada wartawan, Senin malam (13/1).

KPK memang harus memiliki strategi lain setelah gagal menyegel ruangan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat usai melakukan OTT beberapa hari lalu.

"Karena itu ada tempat-tempat yang kemudian tidak di-'KPK Line', selain kemudian di gedung DPP PDIP yang tidak jadi," katanya.

KPK berharap, masyarakat bisa menunggu perkembangan lebih lanjut soal tempat-tempat lain yang akan digeledah penyidik untuk mencari barang bukti dalam kasus suap terkait proses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR RI yang dilakukan oleh politikus PDIP Harun Masiku kepada Wahyu Setiawan.

"Tentu kita akan tunggu perkembangan ya tempat-tempat yang kemungkinan akan dilakukan penggeledahan untuk cari dokumen ataupun mencari hal-hal lain untuk pembuktian para tersangka," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya