Berita

Kebakaran hutan dan lahan di Australia (kiri), Perdana Menteri Australia Scott Morrison (kiri)/Net

Dunia

Lamban Tangani Kebakaran, Popularitas PM Australia Merosot Tajam

SENIN, 13 JANUARI 2020 | 11:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

RMOL. Bencana kebakaran yang melanda Australia sejak September lalu telah membuat popularitas Perdana Menteri Scott Morisson berada di titik terbawah.

Data dari Newspoll pada Senin (13/1), menunjukkan bahwa popularitas Morrison turun sebanyak 8 poin ke level terendah sejak ia mengambil kepemimpinan Partai Liberal pada Agustus 2018.

Dilansir Reuters, angka tersebut diambil dari jajak pendapat yang dilakukan terhadap 1.505 orang dari Rabu (8/1) hingga Sabtu (11/1). Tepatnya setelah Morrison mengumumkan penambahan anggaran dana untuk kebakaran senilai 2 miliar dolar Australia atau setara dengan Rp 18.984 miliar (Rp 9.492/dolar Australia) dan mengerahkan 3.000 tentara cadangan untuk membantu pemadam kebakaran (RFS).

Hingga saat ini, menurut data yang telah dikonfirmasi oleh pihak berwenang, api telah menghancurkan 11,2 juta hektar lahan. Setidaknya 28 orang meninggal dan 2.000 rumah hangus terbakar. Bahkan 1 miliar satwa juga diperkirakan mati dalam insiden ini.

Morrison sendiri dikritik karena lamban dalam menangani kebakaran yang digadang-gadang menjadi kebakaran terburuk dalam sejarah Australia tersebut. Kritikan tersebut semakin pedas ketika Morrison justru mengambil cuti untuk berlibur bersama keluarganya ke Hawaii di tengah kondisi api yang sedang besar-besarnya membakar Australia.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Minggu (12/1), Morrison mengaku telah membuat kesalahan dan akan memperbaikinya dengan membawa proposal pengajuan dana ke Kabinet.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya