Berita

Anggota Komisi I DPR Fadli Zon/Net

Politik

Fadli Zon Minta Ngabalin Belajar Demokrasi Dan Diksi Lagi

SENIN, 13 JANUARI 2020 | 08:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Anggota Komisi I DPR Fadli Zon menegaskan pernyataannya terkait kunjungan Presiden Joko Widodo ke Natuna tidak memberi dampak besar. Menurut Fadli pernyataannya itu sangat logis.

"Pernyataan saya justru sangat logis dan sehat. Kalau Presiden datang ke Natuna ya seharusnya memberi dampak besar, yaitu kapal-kapal Coast Guard China menghargai ZEE kita," kata Fadli, Senin (13/1).

Ia menyinggung komentar Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin yang memintanya memakai otak yang sehat dan menggunakan narasi yang baik saat mengomentari kunjungan Presiden Joko Widodo itu.
"Tapi kalau kenyataannya mereka menganggap kunjungan Presiden itu angin lalu, justru kita semua harusnya lebih marah lagi. Artinya kita disepelekan oleh negara yang kita anggap dekat dengan kita," tandas Fadli.

"Tapi kalau kenyataannya mereka menganggap kunjungan Presiden itu angin lalu, justru kita semua harusnya lebih marah lagi. Artinya kita disepelekan oleh negara yang kita anggap dekat dengan kita," tandas Fadli.

Fadli juga meminta Ngabalin tak mengaitkan kritiknya itu dengan bergabungnya Gerindra dalam pemerintahan karena tugas eksekutif dan legislatif berbeda.

"Mereka tak paham atau pura-pura tak mengerti beda tugas eksekutif dan legislatif. Legislatif DPR ya harus mengontrol dan mengawasi pemerintah. Cara berpikir koalisi tak boleh kritik justru membahayakan demokrasi. Takut sekali dikritik dan didebat. Biasa saja dalam demokrasi ada perbedaan pendapat," ujar Fadli.

Fadli meminta Ngabalin memahami konteks pernyataannya. Ia juga meminta Ngabalin belajar soal diksi lagi.

"Ya dia (Ngabalin) justru harus belajar diksi dan demokrasi lagi, selain baca konteks," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Tenaga Alhi Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meminta Fadli Zon menggunakan narasi yang baik saat berbicara. Hal itu menanggapi pernyataan Fadli yang menyebut kunjungan Jokowi ke Natuna--apabila tak memberikan dampak-- akan membuat Indonesia tak berwibawa.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya