Berita

Direktur Eksekutif Human Rights Watch (HRW), Kenneth Roth/Net

Dunia

Kritik China Rusak Sistem Hak Asasi, HRW Dilarang Masuk Hong Kong

SENIN, 13 JANUARI 2020 | 07:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Otoritas Imigrasi Hong Kong menolak Direktur Eksekutif Human Rights Watch (HRW), Kenneth Roth, untuk masuk negara itu. Roth tak bisa masuk Hong Kong saat ia mendarat di Bandara Internasional Hong Kong, Minggu (12/1). Namun, Otoritas Imigrasi Hongkong tidak memberikan alasan pelarangan itu.

Kunjungan Roth ke Hong Kong untuk mengadakan acara HRW World Report 2020.
Laporan utama dalam pertemuan menekankan soal kian intensifnya serangan pemerintah China atas sistem hak asasi manusia internasional.


Roth menyebut, dalam acara itu ia ingin menyoroti serangan Beijing yang makin mendalam terhadap upaya internasional untuk menegakkan hak asasi manusia.

"Penolakan saya untuk masuk Hong Kong kian jelas menggambarkan masalah tersebut," tukas Roth.

Roth menuliskan keluhannya pada akun Twitter. "Saya terbang ke Hong Kong untuk membuka Laporan Dunia HRW. Tahun ini laporan itu akan menjelaskan bagaimana pemerintah China telah merusak sistem hak asasi internasional. Tapi otoritas (Hong Kong) telah memblokir saya masuk, hal ini menggambarkan betapa parahnya masalah ini."

HRW dijadwalkan meluncurkan laporan dunia hak asasi manusia 2020 pada 15 Januari mendatang. Dalam laporan edisi ke 30 itu, HRW mengulas praktek hak asasi manusia pada hampir 100 negara.

Selanjutnya, Roth akan mengalihkan peluncuran laporan itu dalam konferensi pers di New York, Amerika Serikat pada 14 Januari.

Sebelumnya, Roth telah beberapa kali mengunjungi Hong Kong. Bahkan ia sempat merilis laporan HRW terkait diskriminasi gender pada lapangan kerja China pada April 2018.

Kementerian Luar Negeri China mengancam untuk menjatuhkan sanksi terhadap HRW dan sejumlah organisasi pro-demokrasi asal AS, pada Desember 2019 lalu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya