Berita

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto/Net

Politik

Di Antara Skandal Jiwasraya Dan Asabri Ada Kasus Suap Kader PDIP

MINGGU, 12 JANUARI 2020 | 23:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Indonesia terus-menerus mendapatkan pukulan keras. Mulai dari kasus Jiwasraya, suap komisioner KPU Wahyu Setiawan (WS), hingga dugaan megakorupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri).

Ketiganya sama-sama kasus besar. Dua kasus di antaranya berhadapan dengan nilai angka yang luar biasa fantastis. Satu lagi berhadapan dengan besarnya nilai kredibilitas elite politik dan lembaga negara (KPK).

Sayangnya, dikatakan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen, munculnya kasus WS di tengah dua kasus lainnya cukup mengherankan.

Pasalnya, menurut Silaen, isu mengenai suap WS justru lebih terdengar dibanding dua kasus lain yang nilainya luar biasa merugikan negara dibanding kasus WS.

Dalam kasus WS sendiri yang diincar tidak lain adalah Sekjen Partai Banteng Moncong Putih, Hasto Kristiyanto yang diyakini terlibat dalam proses suap-menyuap pergantian antar waktu (PAW) di Sumatera Selatan.

Namun, perlu diketahui juga bahwa PDI Perjuangan sendiri adalah "pemegang kontrol" Jaksa Agung dengan didudukannya ST Burhanuddin yang saat ini menangani dua kasus asuransi tersebut.

Bisa jadi kebetulan, namun bisa jadi juga sebuah permainan politik. Mungkin saja Jiwasraya dan Asabri yang bila dijumlahkan kerugiannya mencapai sekitar Rp 23 Triliun itu melibatkan banyak "pemain lama". Alhasil, ini hanyalah pertarungan para elite politik.

"Disini begitu banyak orang (pihak-pihak) yang sedang ketar-ketir. Salah-salah jadi korbannya," tukas Silaen.

Jika memang begitu, maka persoalannya rumit dan akan semakin rumit. Lantaran setiap "pemain" tampaknya memiliki kartu truf-nya masing-masing, yang tentu berasal dari titik lemah dan dosa masa lalu.

Namun kalau sudah seperti ini, terlihat yang dirugikan (lagi-lagi) adalah rakyat.

"Ini persis peribahasa gajah bertarung lawan gajah, pelanduk mati di tengah-tengah, yang menjadi korban adalah orang kecil, "ungkap Silaen kepada wartawan di Jakarta, Minggu (12/1).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya