Berita

Haitham bin Tariq Al Said Penguasa baru Oman/Net

Dunia

Sah, Sepupu Sultan Qaboos Disumpah Sebagai Penguasa Baru Oman

SABTU, 11 JANUARI 2020 | 17:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Haitham bin Tariq Al Said telah ditetapkan sebagai pengganti Sultan Qaboos bin Said Al Said.

Haitham yang merupakan sepupu Qaboos telah diambil sumpahnya di hadapan Dewan Anggota Keluarga Kerajaan.

Sebelumnya, Haitham adalah Menteri Kebudayaan Oman. Ia telah dipastikan menggantkan posisi Qaboos melalui surat.

Diwartakan media setempat, Sabtu (11/1), calon pengganti Qaboos haruslah Muslim, dewasa, pandai, dan berasal dari orangtua penganut Islam Oman. Jika tidak ada yang setuju, maka pengganti bakal dilihat berdasarkan surat wasiat yang sudah ditulis sebelumnya oleh Sultan Qaboos.

Sultan Qaboos meninggal dunia pada Jumat (10/1) di usia 79 tahun. Qaboos tidak mempunyai keturunan maupun saudara kandung. Karena itu sesuai konstitusi setempat, penggantinya bakal ditetapkan oleh Dewan Anggota Keluarga Kerajaan yang berjumlah 50 orang.

Lewat siaran televisi setempat, di tengah proses pemakaman pagi tadi, disebutkan bahwa surat tersebut telah terbuka. Banyak pakar awalnya menjagokan Asad bin Tariq, sepupu lain, yang bakal meneruskan tampuk kepemimpinan Sultan Qaboos, karena Asad adalah wakil perdana menteri urusan kerja sama dan hubungan internasional sejak 2017.
"Haitham bin Tariq telah diambil sumpah sebagai sultan baru setelah dewan bertemu dan menyetujui calon yang diajukan mendiang," ulas televisi pemerintah.

Mahjoob Zweiri, profesor di Pusat Studi Teluk Universitas Qatar berujar, Haitham dianggap "sangat dekat" sebagai pengambil keputusan.

Haitham juga beberapa kali dilibatkan ketika Muscat harus menjadi mediator ketika terjadi ketegangan di Timur Tengah.

"Saya kira tidak akan terjadi perubahan besar. Saya kira Oman bakal terus memainkan peran positif mendinginkan berbagai konflik," ucap Zweiri.

Sultan Qaboos bin Said Al Said meninggal setelah memerintah selama 50 tahun, menjadikannya penguasa monarki terlama dalam sejarah Arab modern. Dia berkuasa di Oman setelah melengserkan ayahnya, Said bin Taimur, melalui kudeta yang didukung Inggris pada 1970.

Sultan Qaboos mengubah Oman tak hanya menjadi negara maju. Namun, diperhitungkan dalam geopolitik kawasan Timur Tengah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya