Berita

Pesawat-pesawat buatan Boeing/The Guardian

Dunia

'Dirancang Badut, Diawasi Monyet', Pesan Internal Boeing Picu Pertanyaan Serius Soal 737 MAX

JUMAT, 10 JANUARI 2020 | 23:19 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Krisis yang dihadapi oleh Boeing semakin dalam setelah perusahaan itu merilis ratusan pesan internal antara karyawan yang bekerja membuat pesawat jenis Boeing 737 MAX yang bermasalah.

Pesan-pesan itu didapatkan setelah penyelidikan internal yang dilakukan Boeing pasca dua kecalakaan fatal yang melibatkan pesawat jenis tersebut.
Dikabarkan The Guardian (Jumat, 10/1), pesan yang dikirim antara tahun 2015 dan 2018 menunjukkan sejumlah karyawan yang tidak disebutkan namanya membahas potensi implikasi fatal dari pekerjaan di bawah standar pada proyek 737 Max.


Dalam sebuah pesan pada tahun 2018, seseorang menyebut bahwa tidak banyak dari mereka yang tertarik pada kebenaran akan pesawat tersebut.

"Apakah Anda akan menempatkan keluarga Anda di pesawat terbang yang terlatih dengan simulator MAX? Saya tidak mau," kata salah seorang karyawan.

Karyawan lainnya menjawab: "Tidak".

Sementara itu dalam pesan instan yang dikirim pada bulan April 2017, seorang karyawan mengeluhkan teknologi manajemen penerbangan MAX.

"Pesawat ini dirancang oleh badut yang pada gilirannya diawasi oleh monyet," kata karyawan tersebut.

Para karyawan juga menyebut bahwa pesawat itu adalah desain yang buruk dan mendesak.

"Mari kita tambal perahu bocor," kata karyawan itu.

Mengacu pada Otoritas Penerbangan Federal, regulator Amerika Serikat yang mensertifikasi pesawat itu aman untuk terbang, pesan lain mengatakan, "Saya akan terkejut jika FAA meloloskan kotoran ini".

Seorang karyawan berkata pada tahun 2018, "Saya masih belum diampuni oleh Tuhan karena menutupi yang saya lakukan tahun lalu".

Menanggapi pesan-pesan internal itu, pihak Boeing mengatakan bahwa hal itu tidak dapat diterima.

Diketahui bahwa sebanyak 346 orang kehilangan nyawa dalam dua kecalakaan 737 kecelakaan Max di Indonesia dan Ethiopia. Para peneliti menyebut bahwa kecelakaan disebabkan oleh elemen baru dari sistem kontrol penerbangan otomatis atau MCAS.

Sistem ini dirancang untuk mengimbangi pemasangan mesin yang lebih berat dengan memastikan bahwa hidung pesawat akan otomatis turun untuk menghindari kemacetan. Sebagai gantinya, sistem memainkan peran sentral dalam kecelakaan yang melibatkan pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines yang jatuh dengan melakukan tindakan sesaat setelah pesawat lepas landas

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya