Berita

Ketua Umum (nonaktif) PPP, M. Romahurmuziy (berbatik cokelat)/RMOL

Hukum

Dituntut 4 Tahun Penjara, Romi Tuding Ada Agenda Mengerdilkan PPP

SENIN, 06 JANUARI 2020 | 17:51 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Mantan Ketua Umum (Ketum) PPP, Muhammad Romahurmuzy menilai ada agenda tersembunyi atas perkara hukum yang dihadapinya.

Menurut Romi, perkara yang dihadapinya soal kasus dugaan jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) merupakan adanya pihak yang sengaja mendeparpolisasi partai politik karena statusnya sebagai Ketum PPP.

"Kalau saya bukan Ketua Umum PPP, maka bisa enggak peristiwa ini dijadikan sebagai sebuah delik hukum? kalau itu tidak bisa, maka tidak ada relevansi kedudukan saya sebagai anggota DPR, begitu," ucap Romahurmuzy kepada wartawan usai pembacaan tuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin (6/1).


Sehingga ia menilai perkara hukum yang dihadapinya hanyalah karena posisinya sebagai Ketum PPP.

"Dan kalau itu terjadi, maka ada pengingkaran terhadap fungsi partai politik. Dan ini juga menunjukkan bahwa memang ada kesengajaan untuk melakukan depolitisasi partai politik terhadap jabatan-jabatan publik," katanya.

Dengan demikian, Romi berharap DPR melakukan evaluasi atas perkara yang dihadapinya. Ia menilai adanya agenda yang tersembunyi dengan tujuan untuk memandulkan sebuah partai politik.

"Di seluruh dunia dan sejak zaman republik ini berdiri, sumber pejabat publik itu adalah partai politik. Tetapi kita melihat bahwa memang ada hidden agenda untuk terus mengerdilkan partai politik dengan mengada-adakan persoalan hukum yang sebenarnya bukan persoalan hukum," tuturnya.

"Ketika saya hanya sebagai anggota DPR bukan Ketua umum peristiwa ini tidak akan didelik. Tetapi karena saya sebagai Ketua Umum maka peristiwa ini didelikkan. Sehingga memang agenda khusus untuk mengerdilkan Partai Persatuan Pembangunan juga mencatat secara seksama di dalam peristiwa ini. Dan peristiwa ini bukan peristiwa murni persoalan hukum saja. Saya bisa pastikan itu," tegasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya