Berita

Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj/Net

Politik

Said Aqil: Barang Siapa Mati Demi Tanah Air, Dia Syahid

SENIN, 06 JANUARI 2020 | 16:02 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pelanggaran pemerintah komunis China di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia telah memicu ketegangan kedua negara.

Setidaknya, mayoritas rakyat Indonesia tegas mendesak pemerintah untuk berani melawan pelanggaran China di perairan Natuna.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bahkan turut merespon ketegangan tersebut. PBNU mendesak agar pemerintah bersikap tegas kepada China yang melakukan tindakan provokatif atas wilayah yang telah diakui oleh Konvensi Hukum Laut PBB pada tahun 1982.


Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirardj mendesak Joko Widodo cs untuk tidak lembek dan bernegosiasi dengan pemerintah China. Kiai Said bahkan menukil pernyataan pendiri NU, KH Hasyim Asyari tentang hukum membela negara.

“Hukum membela keutuhan tanah air adalah fardhu ain (wajib bagi setiap orang Islam). Dan barang siapa mati demi tanah airnya, maka ia mati syahid,” ujarnya saat jumpa media di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (6/1.

“Man maata liajli wathonihi maata syahiidan,” sambung Kiai Said dalam bahasa Arab.

Baginya, apa yang dilakukan pemerintah China telah menyentuh harga diri dan kehormatan bangsa Indonesia. Untuk itu, pemerintah harus tegas dan tidak boleh bersikap lembek.

“Sesuai dengan prinsip kemerdekaan, kita tidak boleh negosiasi atau lembek atau tenang-tenang saja,” ucap Said saat jumpa media di kantornya, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (6/1).

Pihaknya akan mendukung segala bentuk upaya pemerintah dalam menyelamatkan kedaulatan Indonesia yang saat ini direbutkan oleh Pemerintah China.

“Ya kita dukung, kita di belakang pemerintah. Dalam hal ini sebagai kekuataan civil society kekuataan rakyat di belakang pemerintah dalam mempertahankan haknya dan harga dirinya dan kehormatannya,” pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya