Lukman saat meninjau korban banjir/Net
Persis pada libur tahun baru 2020, DKI Jakarta dan sejumlah daerah penyangga di sekitarnya diterjang genangan air hingga banjir besar.
Amukan air di Katulampa menjadi tanda bahwa sungai sepanjang Bogor hingga Jakarta akan dipenuhi air. Banjir kiriman, demikian orang sering menamai fenomena tersebut.
Menurut hitungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), intensitas atau volume hujan yang turun dalam sehari pada Selasa sore hingga Rabu dinihari setara dengan hujan untuk kurun sebulan.
Dengan perhitungan tersebut, maka daerah resapan air pasti kewalahan menyerap dan menampung air hujan yang turun sangat deras.
Puluhan korban pun dipaksa meregang nyawa akibat banjir ini. Hitungan tersebut bukan hanya untuk Jakarta, namun sejumlah kota di sekitarnya yang juga dihantam banjir yang menyeret sejumlah kendaraan roda empat, kendaraan roda dua, bahkan menghancurkan rumah warga.
Tak terhindarkan, bencana ini mengundang banyak perbincangan. Banyak orang berdebat bahkan saling menyalahkan satu sama lain.
Terkait hal ini, Ketua Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim menyatakan, saat ini tak etis bagi kita untuk berdebat di kala rakyat tengah menjadi korban pasca banjir yang masih menanti bantuan.
Sebagai bagian dari rakyat yang juga membawa amanat rakyat, pada peristiwa banjir kali ini, Lukman mencatat beberapa hal.
"Pertama, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dalam hal ini dinas-dinas terkait perlu mengoreksi kembali alokasi dana terkait penanggulangan banjir sejak dari pencegahan hingga penanganan pasca banjir," ungkapnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/1).
Hal ini menurutnya penting untuk dilakukan mengingat Jakarta adalah kota yang rutin diterpa banjir.
Selanjutnya, yang mendesak untuk segera dilakukan adalah pemprov melalui dinas terkait harus segera bergerak cepat memberikan bantuan yang sangat diperlukan korban pasca banjir.
Lukman bercerita ketika kemarin berkeliling menghampiri warga korban banjir di sejumlah RW di daerah Kosambi, Jakarta Barat, dia masih mendapat laporan dari masyarakat bahwa masih ada korban banjir yang belum mendapat bantuan.
"Melalui amatan kami setelah turun langsung dan mendengar keluhan warga, mereka sangat membutuhkan selimut, pakaian layak pakai, perlengkapan sekolah anak, serta pasokan air bersih yang sangat kurang," ucapnya.
"Selain bantuan medis, bantuan untuk membersihkan sampah yang masih berserak pasca banjir juga sangat dibutuhkan. Sebab penyakit akan bermunculan pasca banjir," tutup Lukman menambahkan.