Berita

TNI halau Kapal China/Net

Politik

Nasdem: Keputusan Jokowi Siagakan TNI AL Di Natuna Sudah Tepat

MINGGU, 05 JANUARI 2020 | 02:19 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Partai Nasdem mendukung Presiden Joko Widodo untuk mempertahankan perairan Natuna dengan memerintahkan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) bersiaga dan langsung menangkap para pelanggar batas kedaulatan.

Tindakan itu diambil Jokowi setelah China tetap bersikeras mengklaim perairan Natuna merupakan milik negara tirai bambu tersebut. Padahal Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia itu telah ditetapkan oleh United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982.

Ketua Bidang Hubungan Internasional DPP Partai Nasdem Martin Manurung menilai, keputusan Presiden untuk siagakan TNI AL sudah tepat dan harus didukung oleh semua pihak. Mengingat kedaulatan tersebut bukan lagi tentang sengketa tapal batas perairan, namun lebih kepada Implementasi keputusan berbagai bangsa.


"Batas laut Indonesia sudah jelas dan memiliki dasar hukum yang kuat sesuai dengan UNCLOS 1982 yang menegaskan bahwa teritori perairan Indonesia mencakup 12 mil laut dari garis pangkal pulau terluar dan dengan Zona Ekonomi Eksklusif mencakup 200 mill," ujar Martin, Sabtu (4/1).

Selain itu, tambah Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini, Nasdem juga meminta Presiden Jokowi untuk meningkatkan pembangunan wilayah perbatasan seperti Natuna.

"Jangan sampai terjadi seperti Spratly Island yang dibangun penambangan minyak offshore oleh China," ungkap Martin.

Hubungan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China memanas akhir-akhir ini. Hal ini menyusul kisruh China dan Indonesia di perairan Natuna.

Penyebabnya, puluhan kapal ikan Tiongkok dengan dikawal kapal perang fregat memasuki wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia selama beberapa waktu terakhir.

Kemunculan kapal-kapal Tiongkok itu terdeteksi Badan Keamanan Laut RI (Bakamla) sejak 10 Desember lalu.

Indonesia telah melayangkan nota protes terhadap China dan memanggil duta besarnya di Jakarta.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya