Anggota TNi sedang membersihkan bangunan yang terdampak banjir/RMOL
Proses pemulihan pasca banjir mencapai 8 meter di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi masih terus dilakukan oleh ratusan petugas dari Pemerintah Kota (Pemkot Bekasi) dan juga TNI.
Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, ratusan personel TNI terlihat membersihkan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Jatiasih, Kota Bekasi dengan dibantu dari petugas Pemadam Kebakaran dan Dinas PUPR untuk mengakomodasi air untuk membersihkan lumpur sisa banjir.
Petugas bahu-membahu membersihkan lumpur dan sampah yang ada di dalam maupun diarea SDN 5 Jatiasih ini.
Anggota Batituud Koramil 04/Jatiasih, Peltu Siswanto mengatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 300 personel untuk membantu memulihkan kondisi di Perumahan Pondok Gede Permai.
Terutama, pihaknya membantu membersihkan lumpur dari jalan utama perumahan ini, Masjid dan Sekolahan.
"Dari Koramil Jatiasih sangat peduli dengan pasca banjir yang luar biasa ini, makanya kita secara pembersihannya skala prioritas yang kita utamakan dalam protokol yang kedua Sekolahan dan Masjid. Ini yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat," ucap Peltu Siswanto kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (4/1).
Untuk proses pembersihan sendiri di sekolah maupun Masjid, pihak TNI menargetkan akan selesai pada hari ini agar bisa digunakan oleh masyarakat.
"Apalagi besok hari Senin anak sekolah itu masuk, makanya kami untuk sekolah SDN 5 ini akan kita upayakan hari ini harus bersih semuanya," tegasnya.
Di perumahan ini kata Siswanto terdapat satu sekolahan dan empat masjid. Ia berusaha dengan petugas lainnya dari Pemkot Bekasi berupaya memulihkan kembali pasca banjir besar kemarin.
"Kita gabungan semuanya dari PDAM dari Kodim 0507/BKS dari Pemkot bekasi semuanya kita bekerjasama bahu membahu untuk membersihkan di sekolahan ini," katanya.
Selain di perumahan ini, pihak TNI kata Siswanto juga dikerahkan di titik banjir lainnya. Yakni di Perumahan Pondok Mitra Lestari, Villa Jatirasa dan Perumahan Dosen IKIP.
"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada kendala, ya biasa namanya kita bekerja seperti ini, peralatan yang kurang tapi kita berupaya semaksimal mungkin, lumpur-lumpur, sampah-sampah yang ada kita angkut," pungkasnya.