Berita

Pengamat politik Shohibul Anshor Siregar/RMOSumut

Politik

Jenderal Iran Dibunuh AS, Pengamat: Trik Trump Dalam Melanggengkan Kekuasaan

SABTU, 04 JANUARI 2020 | 11:51 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Tewasnya pemimpin militer Iran, Mayjen Qassem Soleimani dalam serangan militer Amerika Serikat (AS) membuat pihak Irak kecewa. Pasalnya serangan itu dianggap melanggar kedaulatan negara, karena terjadi di wilayah mereka.

“Irak itu sudah cukup lama terdegradasi menjadi ajang tikai Amerika sebagai negara adikuasa dengan Iran yang pernah tercatat menjadi perombak pakem pemikiran dunia dalam tatanan internasional berkaitan dengan agenda ekspor revolusi Islam,” kata pengamat politik Shohibul Anshor Siregar, kepada Kantor Berita Politik RMOLSumut, Sabtu (4/1).

Shohibul mengatakan di Iran banyak teori dan hegemoni politik internasional yang terbantahkan.


“Dalam forum PBB, Iran juga suka menunjukkan kelasnya khususnya ketika berbicara tentang agenda perdamaian dan pengembangan nuklir,” ungkapnya.

Lanjut Shohibul, Iran terus menutup diri untuk hal-hal yang sepatutnya dirahasiakan oleh sebuah negara, yang berkaitan dengan doktrin kedaulatan. Meskipun provokasi AS dalam lintasan forum yang sama terus digencarkan.

“Salah satu tradisi yang agak ganjal dalam upaya peredaman gejolak dalam negeri ialah dengan menciptakan musuh tertentu dari luar. Dulu Soekarno menyatakan Ganyang Malaysia berkaitan peran Inggris yang dipandang musuh perdamaian dan kemerdekaan, sebanding dengan identifikasinya terhadap negara Barat lainnya sebagai neokolonialis atau imperialis,” paparnya.

Menurut Shohibul, proyek Ganyang Malaysia itu secara kritis dianggap ahistoris dan menantang fakta rumpun Melayu bahwa sebelum Eropa datang menjajah wilayah nusantara yang mencakup identitas Melayu Islam melebar hingga Filipina.

“Tetapi proyek Ganyang Malaysia cukup efektif meredam konflik dalam negeri yang cukup dahsyat waktu itu,” ujarnya.

“Dengan berbagai pertimbangan, Donald Trump juga dengan cukup kentara mengikuti para presiden terdahulu, yang mengedepankan isu musuh dari luar untuk kelanggengan kekuasaan,” demikian Shohibul.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya