Berita

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj/Net

Politik

Said Aqil Harus Konsisten Kritik Pemerintah Jika Tak Mau Dituduh Ada Main

SABTU, 04 JANUARI 2020 | 03:02 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sikap kritis yang dilontarkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj kepada pemerintah memang harus dilakukan. Namun, Said Aqil harus hati-hati dan konsisten.

Hal itu disampaikan Dosen Komunikasi dan Marketing Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Nyarwi Ahmad. Menurutnya, di era digital seperti saat ini harus berhati-hati dalam menyampaikan pandangan maupun pendapat kritis kepada pemerintah.

"Paling tidak apa yang disampaikan harus konsisten dan mengandung pesan-pesan moral yang dibutuhkan negara, bangsa kita saat ini dan lima tahun mendatang," ucap Nyarwi Ahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/1).

Karena, kata Nyarwi, muatan kritis dan pesan yang konsisten sangat diperlukan untuk menjaga marwah Nahdlatul Ulama (NU). Konsisten tersebut juga dapat menjaga citra personal seorang Said sebagai Ketum PBNU.

"Sebab jika sikap-sikap kritis yang disampaikannya tidak konsisten, mudah berubah atau bahkan mudah berbalik arah, bisa saja sebagian masyarakat kita berfikir kritik tersebut hanya ditujukan untuk memberikan tekanan ke pemerintah dan mendapatkan hal tertentu dari pemerintah," jelas Nyarwi.

Terlebih NU sudah dikenal oleh publik sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia yang berkontribusi dalam pemenangan Jokowi-Maruf pada Pilpres 2019. Walaupun tidak banyak tokoh NU yang diberikan jabatan strategi oleh Presiden Jokowi. Hal ini patut menjadi catatan Said Aqil.

"Dalam kondisi semacam itu, tentu akan kurang bagus bagi NU dan Pak Said jika kritik-kritik yang disampaikan dimaknai sebagai 'kritik karena pihak penguasa atau pemenang Pilpres kurang bayar'," terangnya.

"Asumsi tersebut bisa menguat di tengah masyarakat jika Pak Said kurang hati-hati dalam mengemas pesan-pesan kritik yang disampaikan ke pemerintah," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya