Perdana Menteri Benjamin Netanyahu/Net
Setelah dijatuhi empat dakwaan, Perdana Menteri rezim Zionis, Benjamin Netanyahu, mengundurkan diri dari tiga posisi menteri yang ia pegang, Kamis (2/1).
Netanyahu mengundurkan diri dari jabatan menteri urusan kesejahteraan, menteri pertanian, dan menteri diaspora Israel. Pengganti Netanyahu akan ditunjuk dalam beberapa hari ke depan.
Para menteri Israel yang menghadapi dakwaan pidana diharuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan mereka.
Netanyahu pada Rabu (1/1) malam, telah menulis surat kepada ketua parlemen untuk meminta impunitas sehingga ia kebal dari segala tuntutan.
Komite internal Knesset akan membahas permohonan Netanyahu, sebab pemberian impunitas ini harus mendapat persetujuan mayoritas anggota parlemen.
Netanyahu menghadapi empat dakwaan korupsi, kolusi, dan penyalahgunaan jabatan.
Kasus pertama, Netanyahu menerima hadiah dengan nilai ratusan ribu dolar dari kalangan pengusaha.
Kasus kedua, ia melakukan kesepakatan dengan pemilik surat kabar Yediot Ahronot untuk memoles citra kabinetnya dan membatasi aktivitas surat kabar rivalnya, Israel Hayom.
Kasus ketiga, terkait dengan proses pembelian kapal selam nuklir dari Jerman.
Kasus keempat, Netanyahu didakwa meloloskan regulasi yang menguntungkan temannya, Shaul Elovitch, pemilik perusahaan media Bezeq.
Selama beberapa tahun terakhir, pengacara Netanyahu dan pejabat terkemuka rezim Zionis berusaha untuk menunda atau membekukan kasusnya di pengadilan dengan melobi, bahkan mengancam pihak terkait.
Masalah ini diakui sendiri oleh Jaksa Agung Rezim Zionis pada November lalu yang mengatakan bahwa Netanyahu telah berulang kali menekannya supaya membekukan kasus korupsi yang melilitnya.
Namun, kasus Netanyahu telah ditinjau, dan tuntutan telah diajukan terhadapnya November lalu.
Ini adalah kasus pertama kali terjadi di Israel, perdana menteri yang masih menjabat akhirnya menjadi terdakwa.