Berita

Banjir parah yang pernah melanda DKI Jakarta/Net

Publika

Antara Banjir Dan Retorika

KAMIS, 02 JANUARI 2020 | 18:25 WIB

JAKARTA banjir lagi, itulah kalimat yang selalu kita dengar. Seolah-olah sudah menjadi brand Kota Jakarta. Kita tahu banjir di Jakarta sudah terjadi bahkan sejak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang ini.

Hujan deras menjelang awal tahun 2020, memiliki intesitas hujan yang cukup tinggi. Bahkan terjadi banjir di Bekasi, Depok, dan Banten.

Namun dalam penangganan banjir, masing-masing kepala daerah punya strategi atau kebijakan untuk mengurangi dampak masalah banjir.


Untuk Jakarta, masalah banjir ini selalu menjadi konsumsi politik dalam membangun opini masyarakat, terutama kepedulian terhadap banjir. Sebelum “dia” menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, biasanya rajin sekali mengemukakan konsep penanggulangan banjir dari hilir ke hulu atau bahkan turun mengarungi air sungai memberi bantuan untuk korban banjir.

Siapapun “dia”, begitu “dia” menjadi gubernur DKI Jakarta hanya bisa beretorika atau berfilsafat kata-kata dengan menunjukan bahwa “dia” adalah gubernur DKI Jakarta yang punya konsep yang baik untuk mengatasi banjir.

Dan sekarang kita melihat kenyataannya belum ada satupun Gubernur DKI Jakarta yang punya konsep brilian untuk membangun sistem terintegrasi yang menyeluruh.

Konsep tinggal konsep, perencanaan tinggal perencanaan, semua itu hanya ada dalam permainan kata-kata atau seorang dosen sedang mengajari mahasiswanya berfilsafat dalam membangun kata-kata yang layak diucapkan mana untuk konsumsi media, politik, dan masyarakat.

Kinilah saatnya kita mulai membangun kekuatan bersama masyarakat Jakarta bahwa Jakarta butuh pemimpin yang mampuni dalam menghadapi segala keadaan. Masyarakat Jakarta sudah tidak butuh lagi pemimpin yang suka pencitraan, pemimpin yang suka retorika atau pandai berfilsafat.

Masalah banjir adalah masalah kita bersama bukan suka atau tidak suka terhadap pemimpin yang suka blusukan atau berfilsafat.

Setya Darma Pelawi
Senator Prodem (Jaringan Aktivis Pro Demokrasi)

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya