Berita

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT, Tri Handoko Seto/RMOL

Nusantara

Ini Langkah BPPT Turunkan Curah Hujan Jabodetabek

KAMIS, 02 JANUARI 2020 | 13:19 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) perkirakan hujan dengan intensitas tinggi akan terus terjadi hingga seminggu kedepan.

Curah hujan ini juga mempunyai dampak banjir disejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Faktanya, hujan dengan curah hujan tinggi yang terjadi pada Selasa (31/12) lalu, berakibat banjir pada Rabu (1/1) kemarin di sejumlah wilayah Jabodetabek.

Bahkan dampak banjir itu belum surut hingga siang ini. Tercatat, 16 nyama menjadi korban banjir di awal tahun ini.

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, Kepala BNPB Doni Monardo meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menerapkan modifikasi cuaca untuk meminimalisir akibat dari bencana alam tahunan ini.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT, Tri Handoko Seto pun memastikan telah selesai mengkaji prakiraan modifikasi cuaca di wilayah Jabodetabek.

Kata Seto, panggilan akrab Tri Handoko Seto, curah hujan di Jabodetabek bisa dikurangi hingga 30-35 persen.

"Pengurangan curah hujan 30 sampai 50 persen bisa dikurangi di wilayah Jabodetabek," ujar Seto dalam Rapat Koordinasi bersama BNPB dan seluruh stakehloder pemerintah dan LSM terkait bencana alam, di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (2/1).

Adapun cara yang digunakan untuk menurunkan curah hujan tersebut, BPPT akan mencegah masuknya awan basah atau awan hujan ke Jabodetabek dari wilayah Barat Indonesia.

"Karena itu tekhnologi modifikaasi cuaca ialah dijatuhkan diwilayah selain Jabodetabek. Kita jatuhkan diluar Jawa atau seperti di Lampung, dan daerah yang aman, tergantung situasi di lapangan," jelasnya.

Untuk merealisasikan hal tersebut, Seto meminta pengadaan pesawat Cesna jenis CN295 sebanyak dua unit.

"Jadi kita akan operasikan (dua pesawat itu) guna menjatuhkan awan-awan yang bergerak menuju Jabodetabek. Awan awan itu arahnya dari Lampung, Selat Sunda dan seterusnya," tukasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya