Berita

Organisasi gerakan mahasiswa Kelompok Cipayung/Ist

Politik

Catatan Kritis Kelompok Cipayung Menuju Indonesia Maju

RABU, 01 JANUARI 2020 | 20:12 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Organisasi gerakan mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung berikan sejumlah catatan bagi pemerintah dalam arah pembangunan menuju Indonesia maju.

Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi bersama Ketua Umum PP GMKI, Korneles Galanjinjinay dan Ketua Umum PB HMI, Saddam Al Jihad menegaskan Kelompok Cipayung akan selalu berada di garda depan pembangunan Indonesia.

"Kelompok Cipayung merupakan garda terdepan dalam menjaga semangat kebangsaan dan memiliki peran strategis untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Imanuel dalam keterangan tertulis, Rabu (1/1).

Catatan yang diberikan adalah bidang politik, dimana Kelompok Cipayung menyoroti fenomena hoax dan hate speech yang marak selama penyelenggaraan Pilpres 2019. Selain itu juga perilaku represif aparat penegak hukum kepada mahasiswa saat demonstrasi menyikapi RUU dan UU kontroversial dan kepada rakyat selama kerusuhan di Papua.

Bidang ekonomi, Kelompok Cipayung menyoroti mangkraknya investasi yang masuk ke Indonesia. Serta menyarankan pemerintah agar waspada terhadap proyeksi lambatnya pertumbuhan ekonomi global dan konsekuensi perang dagang pasca Pemilu Amerika Serikat 2020.

Untuk bidang hukum, Kelompok Cipayung mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama kawal 50 RUU yang masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2020. Beberapa RUU tersebut menjadi kontroversi publik, misalnya RUU pertanahan yang berpotensi mengamputasi UU 5/1960 tentang Pokok Agraria.

Kemudian di bidang sosial, Kelompok Cipayung mengingatkan pemerintah perihal jumlah pengangguran yang tinggi hampir 5,28 persen dan ketimpangan ekonomi dan sosial yang besar. Menimbang kemajuan progres Revolusi Industri 4.0, bukan tidak mungkin kondisi tersebut memburuk.

Begitu juga bidang pertahanan dan keamanan, Kelompok Cipayung melihat kasus di  Laut Cina Selatan. Belum lama, kapal penjaga Pantai Tiongkok sampai masuk ke wilayah Natuna.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya