Berita

Pengamat Anggaran Pemerintah, Elfenda Ananda/RMOLSumut

Politik

Sumut Dapat Predikat Terkorup, Pengamat: KPK Hanya Alat Legitimasi?

RABU, 01 JANUARI 2020 | 07:59 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Predikat terkorup yang didapat Sumatra Utara, khususnya Kota Medan, tentu bukan hal yang diinginkan warganya. Terlebih, masih ada kota lain yang jumlah uang negara yang dikorupsi lebih besar dibanding Medan.

Pengamat Anggaran Pemerintah, Elfenda Ananda sangat menyesalkan predikat terkorup dari KPK yang didapat Sumatera Utara (Sumut), terutama Medan. Padahal, menurut Elfenda, masih banyak kota-kota lain yang memiliki kasus korupsi lebih besar jika dilihat secara nominal keuangan negara yang hilang.

“Akhirnya hal ini yang membuat Sumatra Utara khususnya Kota Medan mendapat predikat korup yang besar,” katanya kepada Kantor Berita Politik RMOLSumut.

Keadaan memprihatinkan ini, menurut Elfenda disebabkan oleh perilaku elite yang tidak berubah, terutama para elit politik.

“Ini membuat kita warga Kota Medan menyayangkan perilaku elite politik yang tidak berubah. Ini yang sebenarnya menurut saya harus menjadi perhatian elite politik di Kota Medan dan provinsi Sumatra Utara,” ujarnya.

Menurut pemerintah, lanjut Elfenda, selama ini program kerja yang disebutkan telah dilaksanakan di bawah pengawasan KPK. Namun praktik korupsi masih terus terjadi.

“Apakah KPK hanya dijadikan alat legitimasi buat menyatakan 'ya di Medan sudah didampingi oleh KPK?'. Tapi kemudian praktik korupsi tetap berjalan,” katanya.

“Artinya ada yang tidak beres kan. Ini harusnya dijadikan bahan buat perbaikan. Karena belum menyentuh sebenarnya sistem yang sudah dibangun oleh birokrasi yang ada di Kota Medan dan pemerintah provinsi. Itu sebenarnya yang dilihat dari hasil evaluasi tersebut,” pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Puluhan Sepeda Motor Curian Diparkir di Polsek Tambora

Kamis, 25 April 2024 | 10:05

Kereta Cepat Whoosh Angkut 200 Ribu Penumpang selama Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 | 09:56

9 Kandidat Bacalon Walikota Cirebon Siap Fit and Proper Test

Kamis, 25 April 2024 | 09:55

Usai Naikkan Suku Bunga, BI Optimis Rupiah akan Kembali ke Rp15.000 di Akhir Tahun

Kamis, 25 April 2024 | 09:51

Parpol Menuduh Pemilu Curang Haram Gabung Koalisi Pemerintah

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

Demokrat Welcome PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

KPK akan Kembali Tangkap Bupati Mimika Eltinus Omaleng

Kamis, 25 April 2024 | 09:38

Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik, Begini Caranya

Kamis, 25 April 2024 | 09:37

Pembatasan Kendaraan Pribadi Belum Tentu Atasi Macet Jakarta

Kamis, 25 April 2024 | 09:28

Berantas Judi Online Harus Serius

Kamis, 25 April 2024 | 09:22

Selengkapnya