Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Asumsi Makro Ekonomi Salah Kaprah, Penerimaan Pajak 2019 Terburuk

RABU, 01 JANUARI 2020 | 00:54 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Selama 10 tahun terakhir, baru di pemerintahan Presiden Joko Widodo pendapatan negara di sektor Pajak seret parah.

Pasalnya, jika menengok pendapatan pajak tahun 2009 silam, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil mengumpulkan uang pajak sebanyak Rp 545 triliun atau 94,5 persen dari target Rp 577 triliun. Artinya kekurangan penerimaan pajak hanya sebesar Rp 32 triliun.

Sementara di era Presiden Joko Widodo, sebagaimana data yang dihimpun Kantor Berita Politik RMOL hingga pukul 10.30 WIB, Selasa (31/12), pendapatan negara dari pajak hanya mencapai Rp 1.310,04 atau 83,04 persen dari target Rp 1.577,6, atau masih kurang Rp 267 triliun.

Bahkan, jika dibandingkan dengan penerimaan terseret sebelumnya pada tahun 2015, yakni disaat periode pertama Presiden Jokowi memimpin, kekurangan penerimaan pajak masih lebih rendah dibanding akhir tahun 2019 ini, yaitu sekitar Rp 239 triliun dari target Rp 1.294 triliun.

Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad, penerimaan pajak yang merosot disebabkan asumsi makro pemerintahan Jokowi salah kaprah.

Tauhid mengaku telah melihat sejak awal tahun 2019, bahwa proyeksi pemerintah untuk penerimaan pajak terlalu tinggi. Sementara di sisi yang lain, gejolak ekonomi global yang sedang mengalami perang dagang, tidak bisa diantisipasi.

Padahal, gejolak ekonomi dan politik global bakal turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun ini.  

"Normalnya kan pertumbuhan penerimaan pajak per tahun rata-rata 8 sampai 9 persen. Namun pemerintah meyakini bisa mencapai 11 persen, sehingga terlalu berat melewati pertumbuhan alamiahnya," ujar Tauhid saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (31/12).

Selain itu, lanjut Tauhid, ramalan pemerintah tentang pertumbuhan pajak yang meleset, diiringi dengan kekeliruan dalam memprediksi pertumbuhan sektor industri manufaktur.

Padahal, ketepatan dalam memprediksi pertumbuhan industri manufaktur sangatlah mempengaruhi besaran atau jumlah penerimaan pajak disuatu negara.

"Maka sebenarnya itu tidak disadari pemerintah bahwa pertumbuhan industri yang berada dibawah 5 persen akan menjadi cerminan bahwa penerimaan pajak akan jauh lebih sulit," tutur Tauhid.

Selain itu, faktor kepatuhan membayar pajak juga menjadi persoalan seretnya penerimaan pajak tahun 2019 ini.

Tauhid mengatakan, kepatuhan pajak masyarakat Indonesia masih terbilang rendah, yakni baru sekitar 60 persen dari total wajib pajak yang seharusnya membayar.

"Sehingga sulit mengejar pada angka 70 persen ke atas seperti diasumsikan pemerintah," pungkas Tauhid.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya