Berita

Jaya Suprana (kiri)/RMOL

Politik

Lieus Sungkharisma: Jaya Suprana Lebih Layak Mendapat Anugerah Bintang Mahaputra dari Presiden Jokowi

SELASA, 31 DESEMBER 2019 | 12:57 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Humorolog, klirumolog dan budayawan Jaya Suprana, di penghujung tahun 2019 ini, lewat Republik Merdeka (RMOL) menulis sebuah artikel yang memilukan hati banyak orang.

Artikel yang diberinya judul “Menuju Peradaban, Mendekati Saat Akhir” ini membuat banyak orang bertanya-tanya; sudah lelahkah Jaya Suprana “mengopeni” kebudayaan Indonesia?

Salah seorang yang bertanya dan ikut merasa pilu itu adalah aktivis Forum Rakyat, Lieus Sungkharima, yang juga salah seorang sahabatnya.

“Sepertinya tulisan pak Jaya kali ini tidak seperti Jaya Suprana yang saya kenal selama ini. Penuh humor, penuh canda dan santai dalam menghadapi segala sesuatunya,” ujar Lieus.

Dalam artikel pendek itu Jaya Suprana memang mengutarakan pikirannya tentang kematian sang kakak dan penyadaran dirinya betapa semakin dekatnya kematian seperti yang sudah terjadi pada sejumlah sahabatnya yakni Suka Hardjana, GM Sudarta, Dwi Koendoro, Arswendo Atmowiloto, HS Dillon, Djaduk Ferianto, Ciputra  dan lain-lain.

“Semua kematian itu makin menyadarkan saya tentang makin mendekatnya saat giliran saya meninggalkan dunia fana ini,” tulis Jaya dalam artikel itu.

Menanggapi artikel Jaya Suprana itu, Lieus Sungkharima berharap pemerintah Indonesia, melalui Presiden mau lebih menaruh memperhatikan kehidupan para budayawan Indonesia.

“Sebelum kematian benar-benar menjemput, orang-orang seperti pak Jaya Suprana itu perlu mendapat perhatian dari presiden. “Jangan setelah mereka mati baru pemerintah sibuk mengucapkan dukacita. Justru semasa masih hiduplah pemerintah harus memperhatikannya. Memberikan penghargaan atas jasa-jasanya, menghormati karya-karyanya,” ujar Lieus.

Lieus menyebut, sebagai budayawan Jaya Suprana bahkan lebih layak dan lebih pantas mendapat Anugerah Bintang Mahaputra dari Presiden Indonesia dibanding sejumlah orang yang selama ini diberi anugerah bintang mahaputra itu. “Jasa pak Jaya Suprana untuk kemajuan kesenian, kebudayaan dan peradaban di Indonesia tak terhitung banyaknya,” kata Lieus lagi.

Pak Jaya, kata Lieus, adalah salah seorang tokoh budaya yang aktivitas dan pergaulannya lintas generasi dan lintas sektor. Dia tak hanya akrab dengan sesama seniman dan budayawan, tapi juga dengan politisi, agamawan, pengusaha dan kalangan polisi dan militer.

“Selain pengusaha, dia juga dikenal memiliki segudang bakat yang tak dimiliki kebanyakan orang lainnya. Dia dikenal sebagai pianis, komponis, penulis, publik speaker, tv presenter, kartunis, kelirumolog, humorolog, filantropis, pemerhati masalah social dan budayawan,” tutur Lieus.

Pendiri Museum Rekor Indonesia (MURI) ini adalah lulusan terbaik dibidang pianoforte dari musik Hochschule, Muenster, Jerman pada tahun 1970 dan menjadi orang Asia pertama di Jerman yang diangkat menjadi Kepala Sekolah Musik.

Karya musiknya bahkan sudah dipertunjukan di berbagai belahan dunia seperti Jerman,  Belanda,  Polandia, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura, Hongkong,  Jepang, Srilangka, Bangladesh, Kenya, Aljazair, Spanyol, Hungaria, Austria serta berbagai siaran radio dan televisi.

Jaya Suprana, tambah Lieus, juga mendirikan sebuah Lembaga Pendidikan Seni Pertunjukan Jaya Suprana School of Performing Arts", yang banyak memberikan kontribusi dan beasiswa untuk mengembangakan seni musik, seni tari, seni teater dan kesenian tradisional.

“Selain itu dia pun mendirikan Paguyuban Wayang Orang Indonesia Pusaka serta menyelenggarakan Indonesia Pusaka International Piano Competition dan menggelar resital piano tunggal di Carnegie Hall, NY, USA. Bersama Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dia menyelenggarakan Simposium Internasional Filsafat Indonesia.

Pak Jaya, kata Lieus lagi, juga membuat kartun. Karya kartun dimuat di berbagai media cetak dalam dan luar negeri dan dibukukan dengan judul "Koleksi Kartun Jaya Suprana".

Sedang karya tulisnya dibukukan dalam Ensiklopedi Kelirumologi, Naskah-Naskah Kompas, Pedoman Menuju Tidak Bahagia, Kelirumologi Reformasi, Kelirumologi Genderisme. Menulis naskah untuk Kompas, Suara Pembaruan (Rubrik Kelirumologi) dan Sinar Harapan (Rubrik Harapan Jaya Suprana).

“Selama hidup pak Jaya Suprana mengabdikan dirinya untuk membina anak anak Indonesia berbakat seni luar biasa agar dapat berkiprah di panggung dunia mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia,” jelas Lieus.

Atas dasar semua prestasi itulah, tambah Lieus, menurut saya Jaya Suprana lebih layak mendapat Anugerah Bintang Mahaputra dari pemerintah Indonesia. “Pak Jaya itu asset bangsa yang sesungguhnya. Kontribusinya terhadap kemanusiaan, kebudayaan dan kemajuan peradaban Indonesia sungguh tak ternilai besarnya,” tegas Lieus.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya