Berita

Massa aksi GMPPK/Net

Hukum

Geruduk Kejagung, Demonstran GMPPK Minta Kasus Novel Di Bengkulu Dibuka

SENIN, 30 DESEMBER 2019 | 14:25 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Ratusan orang yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Penegak Keadilan (GMPPK) mendatangi Gedung Kejaksaan Agung, di kawasan Kabayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (30/12).

Mereka meminta Kejagung untuk menangkap penyidik KPK Novel Baswedan yang diduga telah melakukan penganiyaan hingga menyebabkan kematian pada kasus burung walet di Bengkulu 2004.

Massa aksi mendesak Jaksa Agung segera membuka kasus dan melakukan penangkapan kepada Novel.


"Jaksa Agung segera menangkap dan mengadili Novel Baswedan, otak pembunuhan dan penganiyaan pada skandal kasus sarang burung walet di Bengkulu," kata koordinator aksi, Arif Al Bantani di depan Kejagung.

Pihaknya juga mendesak Jaksa Agung untuk segera melimpahkan berkas perkara Novel ke pengadilan. Menurut Arif apa yang dilakukan Novel adalah bentuk kejahatan kepada masyarakat Bengkulu.

"Kasus ini harus diusut tuntas dan proses hukumnya harus dilanjutkan. Tentu ini demi asas keadilan dan kepatutan, sehingga kasus ini harus segera diproses kembali," tegas Arif.

Sementara orator lainnya Ibrahim Budi mengatakan, Novel diduga melakukan penganiayaan berat hingga menyebabkan kematian terhadap seorang pelaku pencurian sarang burung walet di bengkulu tersebut.

Novel telah dilaporkan atas dugaan tindakan pidananya. Tetapi pada 22 Februari 2016 Kejagung memutuskan menghentikan penuntutan kasus dugaan penganiayaan yang menjerat Novel.

"Luar biasa, apakah sekebal itu Novel Baswedan? Dimana asas keadilan bagi pelaku tindak pidana penganiayaan berat sampai menyebabkan korban meninggal," tegas Ibrahim.

Menurutnya, jika selama ini selalu menyuarakan keadilan dan asas equality before the law maka seharusnya tidak ada kata lagi selain untuk melanjutkan proses hukum terhadap Novel.

"Dengan ini, demi asas keadilan dan asas kepatutan bahwa Jaksa Agung harus melanjutkan dan mengungkap kembali kasus penganiayaan dan pembunuhan pada skandal sarang burung walet di Bengkulu tersebut," ungkapnya.

Massa juga membawa beberapa poster, seperti: "Tangkap Novel Baswedan, Otak Pembunuh Pada Skandal Kasus Sarang Walet Bengkulu" dan "Usut Tuntas dan Lanjutkan Proses Hukum Novel Baswedan". Massa juga memakai topeng bermuka Novel Beswedan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya