Berita

Presiden FSPMI, Said Iqbal/RMOL

Politik

Serikat Buruh Desak DPR Hapus Kluster Ketenagakerjaan Di Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja

SABTU, 28 DESEMBER 2019 | 21:17 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penyusunan draf Undang-Undang (UU) Cipta Lapangan Kerja yang disusun pemerintah menggunakan metode Omnibus Law mendapat penolakan keras dari serikat buruh yang ada di Indonesia.

Sebab, dari 74 UU yang disusun di dalam Omnibus Law dan dibentuk dengan pembagian 11 kluster, dinilai serikat buruh hanya menguntungkan pihak pengusaha.

Dalam jumpa pers yang digelar Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Presiden FSPMI, Said Iqbal, menyatakan satu kluster terkait ketenagakerjaan sangat merugikan buruh lantaran akan diatur perubahan skema upah kerja menjadi per hari.

Karenanya, Said berharap DPR menghapuskan kluster tersebut, tepatnya pada saat pembahasan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja di Januari 2020 nanti.

"Kami meminta DPR membuang kluster ketenagakerjaan. Jadi Omnibus Law bukan total ditolak," ujar Said Iqbal di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12).

Poin-poin yang dianggap bakal merugikan buruh yakni tentang perubahan skema upah atau gaji bulanan ke harian, dan skema persentase uang pesangon.

"Mungkin ada pasal-pasal yang bagi kawan-kawan investor pengusaha menuntut, tapi kami minta DPR hapus kluster tenaga kerjanya dari 11 kluster yang ada karena tidak mengajak serikat buruh (dalam pembahasan) dan juga pasal-pasalnya merugikan," pungkas Iqbal.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya