Berita

Dedi Mulyadi mengunjungi keluarga guru SD-nya dulu/RMOLJabar

Politik

Pernah Dididik Guru Katolik, Dedi Mulyadi: Toleransi Sekarang Penuh Faktor Politik

RABU, 25 DESEMBER 2019 | 12:41 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi memiliki kenangan bersama salah satu guru SD beragama Katolik yang pernah mengejar dirinya di Desa Sukasari, Subang.

Adalah Martinus Udensiun Natet yang mendidik Dedi Mulyadi di SD Sukabakti, Desa Sukasari. Martinus berasal dari Nusa Tenggara Timur.

Dilaporkan Kantor Berita RMOLJabar, Dedi mengaku saat kecil ia termasuk siswa yang bandel. Beberapa kali ia berbuat nakal sampai membuat gurunya, Udensius yang waktu itu mengajar Pendidikan Moral Pancasila (PMP), marah.


Saat itu, ia pernah masuk ke plafon kelas saat belajar mengajar berlangsung. Aksinya itu ketahuan hingga dia dimarahi guru Udensius. Bahkan, Dedi juga sempat ditampar oleh guru tersebut.

Namun tamparan guru itu tidak membuatnya kapok. Ia kembali berulah. Kali ini, ia dan beberapa temannya berteriak-teriak saat mata pelajaran olahraga berlangsung. Akibatnya, ia dan teman-temannya pun ditampar di lapangan.

Kendati ditampar dua kali, namun Dedi tidak dendam. Bahkan ia makin mencintai gurunya itu.

“Saya ditampar dua kali, tapi tetap happy. Bahkan kami sangat mencintai Pak Uden (Udensisus),” kata Dedi lantas tertawa.

Dedi melanjutkan, sang ayah kemudian mengetahui dirinya ditampar oleh guru Udensius. Tapi, bukannya marah ke Pak Uden, ayahnya malah menambah hukuman terhadap Dedi.

“Bukannya dibela, saya malah dijewer. ‘Kamu nakal, malu-maluin aja’,” kata Dedi menirukan ucapan sang ayah kala itu.

Selain disayangi murid-muridnya, kata Dedi, Pak Uden juga dicintai warga sekitar sekolah. Sebab, meski terbilang guru galak, namun Pak Uden sangat baik hati kepada warga. Setiap ada kondangan, Pak Uden yang pertama kali hadir dan ikut membantu.

Saking dicintai, kata Dedi, ketika Kapal Tampomas II tenggelam pada 1981, seluruh warga menangis karena takut Pak Uden yang saat itu jadi salah satu penumpang kapal tersebut meninggal. Tapi ternyata dia selamat.

Dedi mengatakan, kecintaan warga yang mayoritas Muslim terhadap Udensius menunjukkan bahwa betapa toleransi beragama saat itu sangat tinggi.

“Kalau ngomong toleransi, dari dulu kita sangat toleran. Sekarang jadi ribut karena faktor politik yang terlalu mendominasi dalam beragama,” kata Dedi yang merupakan warga Nahdliyin ini.

Kini, Pak Udensius sudah meninggal. Dedi berkunjung ke rumah keluarganya untuk mengucapkan terima kasih dan sekaligus menyampaikan selamat Natal.

Dedi disambut istri Udensius, Alexa Djaro. Sementara salah satu anak laki-laki Udensius, Yosep Sirilius Natet, menjadi romo di Bogor.

“Dulu saat kecil Yosep selalu dibawa ke sekolah. Sekarang dia sudah jadi romo di Bogor,” kata Dedi.

Alexa terharu menerima kunjungan Dedi Mulyadi. Ia pun mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya