Berita

Akhyar dan Bobby punya keunggulan dan kelemahan masing-masing/Repro

Politik

Akhyar Vs Bobby, Siapa Lebih Unggul?

SELASA, 24 DESEMBER 2019 | 08:39 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Secara kebetulan, dua nama yang dinilai akan bersaing ketat sebagai calon Walikota Medan pada Pilkada 2020 punya marga sama: Nasution. Akhyar dan Bobby pun saat ini tengah bersaing untuk bisa diusung PDIP.

Nah, dengan marga yang sama, sudah seharusnya kedua Bakal Calon Walikota Medan ini punya keunggulan yang tidak dimiliki pesaingnya. Politikus Perindo, Sofyan Nasution menilai Bacalon Walikota Medan Akhyar Nasution dan Bobby Nasution masing-masing punya keunggulan dan kelemahan tersendiri.
Menurut Sofyan, peran Akhyar selama jadi Wakil Walikota Medan belum kelihatan di mata masyarakat Medan. Namun jika ingin maju, Akhyar masih memiliki kesempatan.

“Akhyar, selama beliau jadi Wakil Walikota Medan bisa kita katakan peran beliau belum begitu kelihatan di mata masyarakat. Sekarang beliau jadi Plt walikota. Jadi Plt beliau punya kesempatan beberapa bulan. Kita tidak mau ia menjadi Eldin, Akhyar tetap Akhyar,” katanya kepada Kantor Berita Politik RMOLSumut, Senin (23/12).

“Akhyar, selama beliau jadi Wakil Walikota Medan bisa kita katakan peran beliau belum begitu kelihatan di mata masyarakat. Sekarang beliau jadi Plt walikota. Jadi Plt beliau punya kesempatan beberapa bulan. Kita tidak mau ia menjadi Eldin, Akhyar tetap Akhyar,” katanya kepada Kantor Berita Politik RMOLSumut, Senin (23/12).

Kesempatan Akhyar untuk membuktikan diri, menurut Sofyan, bisa dilakukan di sisa masa jabatannya menjadi Plt Walikota Medan.

“Kita perlu sosok walikota yang kuat, punya visi bagus, kerja cepat, tidak bertele-tele, dan mau turun ke masyarakat. Itu yang perlu Akhyar buktikan di sisa-sisa jabatannya. Bisa membuat banyak hal sebenarnya. Jangan cuma cakap-cakap dan retorika lagi lah di posisi yang sekarang,” ujarnya.

Sementara untuk Bobby, Sofyan punya catatan tersendiri. Menurutnya, meski Bobby disebut mengambil momentum sebagai menantu Presiden, tetap saja Bobby harus bisa menjadi dirinya sendiri.

“Bobby itu mengambil momentum, mertua lagi menjabat, terus dia ikutan. Itu nggak salah. Tapi catatannya Bobby harus jadi Bobby Nasution sendiri. Ia harus membuktikan bahwa Bobby Nasution bukan Jokowi,” tegasnya.

Menurut Sofyan, Bobby harus memiliki cara untuk membuktikan bahwa ia tidak mendompleng nama mertuanya. Sofyan menyarankan agar Bobby tidak mengikuti jejak Jokowi saat kampanye dulu.

“Pertama, Bobby tidak boleh mengekor (mengikuti) kebijakan Jokowi, supaya tidak dibilang Bobby adalah Jokowi. Kedua Bobby harus bisa menciptakan visi-visi dan gerakan-gerakan baru. Contohnya jangan blusukan, karena blusukan itu gayanya Jokowi,” paparnya.

Lanjut Sofyan, hal penting yang harus dilakukan Bobby adalah harus memahami permasalahan yang ada di Medan agar bisa memberi solusi terbaik, meski sekarang hanya dalam bentuk visi misi.

“Pemahaman Bobby tentang masalah-masalah yang ada di Kota Medan, sejauh mana dia bisa memahami masalah dan mencoba memberikan solusi-solusi terbaik. Walaupun baru dalam bentuk visi dan misi saja," ucapnya.

"Visi jangan mengekor bapak mertua, supaya tidak dianalogikan bahwa Bobby adalah Jokowi. Kembali lagi, Bobby adalah Bobby, bukan Jokowi,” pungkas Sofyan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya