Berita

Ilustrasi Jiwasraya/Net

Politik

Solusi Untuk Jiwasraya Agar Tak Seperti Skandal Century

SELASA, 24 DESEMBER 2019 | 06:01 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya bukan persoalan sepele dan harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah pusat.

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PPP, Achmad Baidowi meminta negara hadir untuk mencarikan solusi agar para nasabah Jiwasraya tak dirugikan. Jika dibiarkan menguap, ia khawatir kasus tersebut seperti skandal Bank Century.

“Kehadiran negara (pemerintah) perlu untuk mem-backup nasabah ini. Jangan sampai kasus Bank Century 10 tahun lalu kembali terulang. Lagi-lagi masyarakat dan nasabah yang jadi korban,” ujar Baidowi dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (23/12).

Pada periode Oktober-Desember 2019, terhitung Rp 12,4 triliun tak sanggup dibayar perusahaan asuransi plat merah itu. Besarnya utang tersebut, Awiek, sapaan Achmad Baidowi tak yakin bisa dibayar lunas.

“Tentu kalau harus dibayar lunas dalam tahun 2020, saya yakin gak sanggup, tidak akan bisa, sulit. Itu dana yang cukup besar, maka solusinya bertahap,” imbuhnya.

Selain itu, ia juga meminta kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) turun tangan melakukan audit Jiwasraya lantaran maslah tersebut memiliki potensi kerugian negara.

“Karena jiwasraya merupakan BUMN, maka kami berharap dari DPR itu nanti keputusannya bisa jadi melalui Komisi terkait memerintahkan BPK untuk melakukan audit terhadap potensi kerugian negara,” sambung Sekretaris Fraksi PPP DPR RI ini.

Wasekjen DPP PPP ini juga mendorong pembentukan panja atau pansus terkait masalah Jiwasraya guna mendalami masalah Jiwasraya serta mencarikan solusinya.

“Di Komisi VI, kami menjalankan fungsi pengawasan. Sudah ada kesepakatan di Komisi VI membentuk panja ataupun pansus, untuk dalami persoalan ini, supaya clear, masalahnya di mana dan solusinya seperti apa,” tegasnya.

“Yang berikutnya efisiensi yang dilakukan oleh pihak Jiwasraya sendiri. Jangan pula perusahaan bermasalah ini progres efisiensinya tidak ada,” pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya