Berita

Syamsuddin Haris/RMOL

Politik

Cuti Hingga 2 Januari, Dewas KPK Minta Masyarakat Bersabar

SENIN, 23 DESEMBER 2019 | 18:32 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Lima anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK cuti hingga dua pekan ke depan. Dengan demikian, penyelidikan dan penyidikan kasus korupsi tidak akan efektif hingga awal 2020.

Demikian disampaikan anggota Dewas KPK, Syamsuddin Haris. Menurutnya, kelima anggota Dewas KPK sedang cuti, sehingga dia meminta agar masyarakat untuk sabar.

Apalagi, kata Syamsuddin, di akhir 2019 ini merupakan musim liburan Natal dan Tahun Baru.


"Ya kita mesti sabar lah, ini kan memang musimnya musim cuti, musimnya musim libur, jadi saya menduga pimpinan KPK juga dalam kondisi demikian sama juga. Di instansi lain juga sama," ucap Syamsuddin usai meninjau ruang kerjanya, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin petang (23/12).

Dampaknya, kata Syamsuddin, hingga awal 2020 nanti kerja Dewas maupun pimpinan KPK tidak akan efektif.

"Tentu dalam pekan ini enggak akan bisa efektif, jadi musim libur dan musim cuti ini tidak akan efektif," katanya.

Bahkan, Syamsuddin pun mengaku belum melangsungkan pertemuan maupun rapat pembahasan tentang kerja Dewas KPK lantaran kelima Dewas sedang cuti.

"Saya belum tau pastinya sebab kita sebagai Dewan Pengawas sama sekali memang belum rapat untuk memutuskan apa yang kita lakukan kedepan," jelasnya.

Diketahui, kelima Dewas KPK sedang cuti usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (20/12). Mereka cuti hingga 2 Januari 2020.

Dewas KPK cuti karena masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi landasan mereka bekerja.

Kelima anggota Dewas KPK adalah, Tumpak Hatorangan Panggabean sebagai ketua serta Artidjo Alkostar, Albertina Ho, Harjono dan Syamsuddin Haris masing-masing wakil ketua.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya