Berita

Pintu utama IGD RSCM/Net

Nusantara

Masuk UGD Dipersulit, Ketum KNPI Minta Dirut RSCM Mundur

SENIN, 23 DESEMBER 2019 | 18:15 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama menyesalkan pengamanan akses menuju Unit Gawat Darurat (UGD) RSCM Jakarta, Jl. Salemba Raya, Jakarta Pusat.

Hal ini terjadi ketika sang ibu Haris terkena serangan jantung dan harus segera mendapat pertolongan dari dokter, tapi malah dihambat oleh para securty yang berjaga di depan akses rumah sakit.

Menurut Haris, tidak seharusnya rumah sakit seketat itu, apalagi khusus untuk ruang unit gawat darurat.

"Ini terjadi pada saya yang mengantar ibu yang butuh pertolongan cepat, kenapa dibuat ribet dengan ditanya-tanya dan dilempar-lempar," ujar dia kepada wartawan, Senin (23/12).

Harusnya, kata Haris, para securty bisa membantu para calon pasien untuk mendapatkan pertolongan yang maksimal, sehingga nyawa sang pasien yang kritis bisa segera tertolong.

"Dengan cara mereka seperti itu bagimana dengan kondisi pasien yang kritis, butuh pertolongan cepat. Apakah kalau meninggal karena proses seperti itu, mereka mau tanggungjawab. Ini harus menjadi perhatian serius," tegasnya.

Sebagai orang yang paham soal administrasi, Haris mengaku mengerti soal prosedur, tapi dia meminta khusus untuk UGD tidak boleh diperlakukan secara berbelit-belit. Karena menurutnya, orang yang pergi ke UGD pasti butuh pertolongan cepat.

"Saya menyesalkan sikap penjagaan seperti ini, saya mendesak Dirut RSCM untuk mengevaluasi ini, jika tidak mampu sebaiknya mundur dan jadi dirut di hotel bintang lima saja yang memang perlu penjagaan ketat untuk akses masuknya," tegasnya.

Haris juga meminta bahwa perlakukan tersebut harusnya bisa dibedakan. Kata dia, boleh saja itu dilakukan di ruang perawatan, tapi tidak untuk akses menuju ke UGD. Dia menilai, securty di RSCM tidak manusiawi.

"Saya menyesalkan ini semua. Karena ibu saya butuh pertolongan cepat," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya