Berita

Azmi Syahputra/Net

Hukum

Jaksa Agung Harus Cekal Dan Tersangkakan Direksi Jiwasraya

SENIN, 23 DESEMBER 2019 | 12:57 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Kejaksaan Agung (Kejagung) sedang mengusut dugaan korupsi di balik defisit anggaran PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hingga menyebabkan negara rugi Rp. 12,4 triliun.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Bung Karno, Azmi Syahputra mengatakan, lari dari tanggung jawab dengan kabur ke luar negeri, para direksi Jiwasraya diyakini pasti melakukan kesalahan.

"Ada fakta yang menyimpang khususnya tata kelola keuangan dalam usaha dan manajemen perusahaan asuransi yang tidak baik," ujar Azmi, Senin (23/12).


Kekisruhan nasabah yang tidak mampu dibayar sudah terjadi beberapa tahun terakhir membuat nasabah semakin gelisah. Karenanya pemerintah melalui Kejaksaan Agung harus masuk dalam kasus ini termasuk OJK dan Kementerian Keuangan, serta Kementerian BUMN sebagai lead team kerja kasus ini.

"Harus segera buat tim khusus penanganan kasus perusahaan asuransi yang berplat merah ini," terang Azmi mengusulkan.

Kasus gagal bayar, dan banyak klaim peserta asuransi yang tidak dapat diperoleh adalah perbuatan melawan hukum, kepentingan hukum nasabah sudah nyata dirugikan, sekaligus sebagai petanda buruk tata kelola. Bahwa banyak kinerja usaha BUMN yang dikelola tidak dengan baik dan apa yang dilaporkan pada pimpinan tidak sama dengan kenyataan di lapangan.

Jadi dalam kasus ini, lanjut Azmi, pemerintah melalui Kejaksaan Agung  harus segera menetapkan cekal selanjutnya menjadikan sebagai tersangka para direksi Jiwasraya.

"Tangkap dan minta keterangannya," ucapnya.

Untuk selanjutnya, ditelusuri dan disisir lebih maksimal melalui audit, termasuk masalah penyebab dan tata kelola perusahaan yang tidak benar.

"Dan, sita aset para direksi ini jika ditemukan penyimpangan, pengalihan atau penempatan aset perusahaan yang dijadikan aset pribadi," demikian Azmi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya