Berita

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hajar (paling kanan) /RMOL

Politik

Pengamat: Ada Dewan Pengawas, Komisioner KPK Hanya Jadi Pembina Administratif

SABTU, 21 DESEMBER 2019 | 17:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Adanya Dewan Pengawas (Dewas) disebutk akan mengakibatkan terjadinya dualisme kepemimpinan di tubuh Lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hajar mengatakan, dengan adanya Dewas KPK berdampak kepada dualisme kepemimpinan. Lantaran Dewas posisinya berada di atas Komisioner KPK.

"Itu problem sistemik, siapa jadi pimpinan KPK? Dewas apa Komisioner?," ucap Abdul Fickar Hadjar usai acara diskusi Polemik dengan tema "Babak Baru KPK" di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat (21/12).


Fickar menilai, saat ini Komisioner KPK di bawah kepemimpinan Komjen Firli Bahuri bukan lagi sebagai penegak hukum, melainkan hanya pembina administratif.

"Sementara Komisioner itu bukan penegak hukum sekarang, dia hanya pembina administratif, ya dilematis," jelasnya.

Sehingga, Abdul berharap agar Perppu KPK dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo agar kembali menggunakan aturan KPK yang lama.

"Saya sendiri enggak tahu nih siapa penanggungjawab KPK, secara struktur Dewas di atas, kan pengawasan KPK.  Artinya yang problematik sistemnya, aturannya. Karena itu kembalikanlah kepada aturan yang lama, supaya jelas sistemnya," harap Abdul.

Diskusi ini digelar setelah Presiden Jokowi melantik lima pimpinan KPK periode 2019-2023 dan lima Dewas KPK di Istana Negara, Jakarta pada Jumat (20/12).

Diskusi ini juga dihadiri oleh politisi Gerindra, Hendarsam Marantoko; politisi PKS, Indra; pakar hukum tata negara, Muhammad Rullyandi dan mantan Komisioner Komisi Kejaksaan, Kaspudin Nor.


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya