Berita

Dutabesar Finlandia untuk Republik Indonesia, Jari Sinkari/RMOL

Dunia

Learn How To Learn, Jurus Finlandia Raih Predikat Sistem Pendidikan Terbaik Dunia

KAMIS, 19 DESEMBER 2019 | 15:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Finlandia dikenal sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Namun sepintas, sistem pendidikan Finlandia tidak jauh berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia. Ada beberapa hal penting yang selalu negara Nordic ini utamakan dalam bidang pendidikan.

Beberapa hal penting tersebut diungkapkan oleh Dutabesar Finlandia untuk Republik Indonesia, Jari Sinkari, ketika menerima Kantor Berita Politik RMOL di Kedutaan Besar Finlandia di Menara Rajawali, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (19/12).

Sinkari mengatakan, seperti halnya di Indonesia, pendidikan dasar di Finlandia juga dimulai pada pukul 09.00 hingga 15.00 waktu setempat. Mata pelajarannya pun seperti di Indonesia, mulai dari bahasa, matematika, biologi, hingga agama.

Namun, Sinkari menjelaskan lebih lanjut, hal yang diutamakan di Finlandia bukan nilai atau ujian semata. Melainkan proses pembentukan karakter anak sehingga suka belajar.

"Pendidikan Finlandia adalah to learn how to learn. Terutama belajar untuk mendapatkan dan memilih informasi," terang Sinkari.

Menurutnya, hal tersebut dibutuhkan karena dunia berkembang dengan sangat cepat. Pendidikan tidak boleh dipusatkan untuk mencari pekerjaan semata karena dalam tiga atau lima tahun ke depan selalu muncul hal-hal yang baru. Dalam hal ini, yang dibutuhkan dalam sistem pendidikan adalah riset.

Kreativitas juga hal yang harus dikembangkan, lanjut Sinkari. Seorang anak harus diberikan kebebasan untuk berkreasi.

"Di Finlandia ada PR (pekerjaan rumah). Tapi tidak sebanyak di Jepang, Korea Selatan, Taiwan, yang setiap pulang sekolah harus mengerjakan “hobi” (PR),” ujarnya seraya menjentikan jari tanda memberi kutip pada kata hobi.

Dubes Finlandia untuk RI yang juga merangkap untuk Timor Leste dan ASEAN ini juga menjelaskan, hal lain yang juga penting adalah menciptakan bonding antara siswa, guru, maupun orangtua di mana mereka harus menciptakan rasa kepercayaan satu sama lainnya.

Meski demikian, Sinkari mengatakan sistem pendidikan di satu negara tidak dapat diterapkan di negara lain karena setiap negara memiliki keunikannya masing-masing.

"Anda bisa mempelajari itu (sistem pendidikan negara lain), tapi tidak bisa menerapkannya begitu saja di sini," pungkasnya. 

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Panglima TNI Diminta Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Selasa, 28 Mei 2024 | 18:58

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Mulai 2027, Kolombia Larang Adu Banteng

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:49

Transisi Energi, Pertamina Hulu Rokan Manfaatkan PLTS Terbesar di Indonesia

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:45

Korban Kasus Penggelapan Memohon Hakim MA Kabulkan Kasasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:42

Umat Diajak Rencanakan Haji di Usia Muda

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:36

Partai Buruh Tolak Program Tapera Dijalankan

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:25

Denmark Tolak Akui Negara Palestina

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:09

Fantastis, Kerugian Negara Kasus Korupsi Timah Naik Jadi Rp300 T

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:08

Sambut Pilkada, PP Pemuda Katolik Siap Aktivasi Desk Orkestrasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:01

Ratusan Juta Uang Kementan Ngalir ke Nasdem

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:59

UKT Batal Naik Setelah Diprotes, Bukti Koordinasi Pemerintah Buruk

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:48

Selengkapnya