Berita

Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani/Net

Nusantara

P-Apdesi Tapteng Tidak Terima Bupati Bakhtiar Dituding Telantarkan Masyarakat

KAMIS, 19 DESEMBER 2019 | 10:35 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Kepala Desa se Kabupaten Tapanuli Tengah yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (DPC P-Apdesi) Tapteng ikut mengecam pernyataan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.

P-Apdesi Tapteng berharap kepada Edy untuk berbicara sesuai fakta soal angka kemiskinan di Tapteng.

"Harapan kami kepada Pak Gubernur, tolong kalau bicara sesuai fakta. Apa data yang sudah ada pada Pak Gubernur sehingga mengatakan masyarakat di Tapanuli Tengah semua miskin," kata Sekjen P-Apdesi Tapteng, Ahmad Tarihoran, Kamis (19/12).


Dia juga menyesalkan pernyataan Gubernur Edy bahwa Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani tidak sayang kepada masyarakatnya.

"Memang dari dulu masih ada (masyarakat) yang miskin. Cuma dalam kepemimpinan Bupati Tapanuli Tengah yang masih dua tahun setengah ini sudah sangat terasa naik tingkat kehidupan masyarakat," ucapnya.

Keberpihakan Bupati Bakhtiar, katanya melanjutkan, misalnya lewat program pembangunan infrastruktur seperti membangun jalan kabupaten menjadi hotmix. Kalau infrastuktur sudah diperbaiki, otomatis masyarakat akan lebih mudah dalam menjual hasil pertaniannya.

"Selain itu hanya di kepemimpinan Bupati Bakhtiar lah yang langsung turun ke masyarakat mempertanyakan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Melalui kegiatan keagamaan, kegiatan pendidikan, kegiatan kemasyarakatan langsung turun ke masyarakat. Terbukti dengan moment-moment sekarang bulan 12, kalau ada perayaan Natal beliau langsung turun dan memberikan tali kasih pada masyarakat," tutur Tarihoran.

Bahkan, Bupati Bakhtiar juga dengan tegas memberantas kriminalitas. Misalnya soal narkoba, mulai 1 Januari 2020 semua pemakai akan diusir dari Tapteng.

"Silahkan kepada Pak Gubernur turun langsung untuk melihat kinerja Bupati Tapteng. Itulah kepedulian Pak Bupati. Apa sudah ada di daerah lain? Gubernur mengatakan jargonnya berakhlak, apa sudah memberantas narkoba di Sumatera Utara?" kata Tarihoran mempertanyakan.

Apabila pernyataan Gubernur yang mengaku peduli terhadap masyarakat Tapteng, dia berharap agar dibuktikan.

"Silahkan apa program beliau yang mau dibangun di Kabupaten Tapanuli Tengah melalui provinsi? Karena masyarakat Tapanuli Tengah merupakan masyarakat Sumatera Utara juga," ungkapnya.

Ketua P-APDESI Tapteng Hasdar Efendi juga sangat mengecam pernyataan Gubernur Edy yang mengatakan Bupati tidak sayang pada rakyatnya. Karena apa yang disampaikan tidak benar.

"Bupati sangat mencintai seluruh elemen masyarakat tanpa membedakan ras dan agama. Semua beliau perhatikan, seperti rumah-rumah tidak layak huni sudah banyak yang dibangun, begitu juga yang merusak moral masyarakat, termasuk menutup tempat-tempat maksiat, menyekolahkan anak-anak kurang mampu, serta mengangkat derajat para petani dan nelayan. Beliau sangat peduli pada masyarakat, bahkan luar biasa sayangnya," tandasnya.

Polemik Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani bermula saat Edy menyebut masyarakat Tapteng miskin karena bupatinya tidak peduli alias tidak sayang kepada rakyat. Bahkan dia menyebut Bakhtiar tidak cocok jadi pemimpin. Bakhtiar membantah pernyataan Edy. Dia menantang agar digelar survei untuk melihat dan membandingkan kinerja Edy selaku gubernur dan kinernya selaku bupati.

Gubernur Edy mengaku tidak akan membantu Bupati Tapteg selama masih dijabat Bakhtiar Ahmad Sibarani. Tapi Edy menegaskan tetap langsung ke masyarakat Tapteng.

Usust punya usut, ternyata Bupati Tapteng tidak pernah hadir di kegiatan yang diundang Gubernur Edy. Edy menjelaskan dirinya sudah satu tahun lebih mengundang, tetapi Bupati Tapteng tidak pernah hadir.

Sementara itu, Bakhtiar mengaku tidak datang karena menganggap undangan dari Edy hanya undangan seremonial.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya