Berita

Pimpinan KPK periode 2016-2019/RMOL

Hukum

Dengan Anggaran Rp 3,6 T, Agus Rahardjo Dkk Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp 65,72 T

SELASA, 17 DESEMBER 2019 | 15:56 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2016-2019 membeberkan kinerja pencegahan dan penindakan korupsi selama empat tahun kepemimpinan mereka.

Penyampaian kinerja selama empat tahun ini dilakukan menjelang pergantian pimpinan KPK di Gedung Penunjang Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa (17/12).

Konferensi pers juga dihadiri oleh lima komisioner KPK yakni Ketua KPK Agus Rahardjo dan empat Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang dan Laode Muhammad Syarif.


Agus Rahardjo mengatakan, selama empat tahun memimpin, KPK telah berhasil menyelamatkan keuangan negara senilai Rp 65,72 triliun sejak 2016 hingga 2019.

Sedangkan anggaran yang digunakan KPK di periode yang sama untuk melakukan pencegahan dan penindakan kasus korupsi senilai Rp 3,6 triliun.

Uang senilai Rp 65,72 triliun yang diselamatkan KPK terdiri dari lima tugas yang diamanatkan oleh UU. Diantaranya melakukan koordinasi, supervisi, penindakan, pencegahan dan monitoring.

Untuk monitoring dan pencegahan korupsi, KPK telah menyelamatkan potensi kerugian negara senilai Rp 63,8 triliun dari berbagai sektor.

"Dari fungsi monitoring dan pencegahan korupsi, KPK menyelematkan potensi kerugian negara dan atau pendapatan negara sejumlah total Rp 63,8 triliun," ujar Agus.

Sedangkan dari fungsi penindakan korupsi, kata Laode M. Syarif menambahkan, KPK telah menyetorkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 1,74 triliun yang berasal dari denda, yang pengganti, rampasan dan hibah penetapan status penggunaan.

Selanjutnya, penyelamatan keuangan negara dari gratifikasi, KPK berhasil menyelamatkan keuangan negara senilai Rp 159,3 miliar berupa uang dan barang.

"Semua pelaksanaan fungsi itu, kami lakukan bersama 1.634 pegawai dengan anggaran sebesar Rp 3,6 triliun selama empat tahun," ujar Laode.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya