Akhyar Nasution (kanan) dapat dukungan dari sesama kader PDIP Medan/Net
Polemik bakal calon Walikota Medan yang diusung PDIP dalam Pilkada 2020 menyeruak saat nama Akhyar Nasution dimajukan anggota Fraksi PDIP DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak. Pasalnya, partai berlambang banteng ini juga diketahui berpeluang mengusung Bobby Nasution, sang mantu Presiden Joko Widodo.
Paul Mei punya alasan kuat kenapa dirinya lebih memilih untuk mendukung Akhyar yang tak lain Plt Walikota Medan tersebut. Pertama, karena Akhyar juga merupakan kader PDIP.
Kedua, menurut Paul, selama Akhyar menjabat Plt Walikota Medan, sudah ada perubahan yang dilakukannya untuk membenahi kota.
“Kinerja selama dia jabat Plt ada perubahan, soal sampah dan dana kelurahan. Jalanan di Kota Medan ini juga sudah baik selama dia memimpin dua bulan ini,†kata Paul, Senin (16/12), dikutip
Kantor Berita RMOLSumut.
Ditambahkan Paul, semasa menjadi wakil Dzulmi Eldin, Akhyar dinilainya tak bisa berbuat apa-apa. Sebab, posisi wakil bukanlah penentu kebijakan.
“Sekarang dia sudah penentu, kalau dulu dia wakil tak bisa ngapa-ngapain, tergantung dari pada wali kota. Karena nggak ada pembagian kerja antar walikota dan wakil. Dulu dia hanya sebatas disetujui atau disuruh dia mewakili,†jelasnya
“Pastilah gimanalah seorang yang nggak penentu. Tapi setelah dia jadi penentu, kelihatan ada perubahan di Medan dalam waktu dia yang singkat,†sambungnya.
Selama 2 bulan menjabat, dikatakan Paul, Akhyar selalu menekankan kepada lurah agar menggunakan dana kelurahan. Selama ini, Paul menyebut jika para lurah takut untuk menggunakannya.
“Jalan sudah banyak yang dicor dan dipercantik dengan dana kelurahan, dia melakukan penekanan terhadap lurah untuk menggunakan dana itu,†ucapnya
“Masa ada dana kelurahan tapi nggak dipakai, kalau takut itu karena salah. Kalau benar yang kita anggarkan dan kita keluarkan dengan riil, apa salahnya? Itulah kinerjanya yang tampak langsung kelihatan setelah dia menjabat dua bulan ini. Itu juga alasan saya untuk dukung beliau,†demikian Paul.