Berita

Arsul Sani dan Sudarto salam komando/RMOL

Politik

Hadiri Mukernas, Sudarto Ternyata Sudah Tak Menjabat Sekjen PPP Muktamar Jakarta

SABTU, 14 DESEMBER 2019 | 18:39 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Musyawarah kerja Nasional (Mukernas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berlangsung hangat dengan hadirnya kader PPP Muktamar Jakarta, Sudarto.

Nama Sudarto bahkan disebut secara khusus oleh Wasekjen DPP PPP, Achmad Baidowi dalam sambutannya. Ia menyebut Sudarto sebagai Sekjen PPP Muktamar Jakarta.

Namun demikian, Sudarto ternyata sudah tidak berstatus sebagai Sekjen PPP Muktamar Jakarta. Hal tersebut tertuang dalam surat yang beredar dan ditandatangani Ketum PPP, Humphrey Djemat dan Wasekjen PPP, Heryadi. Surat tersebut bahkan sudah dikeluarkan sejak 18 November 2019.

Ada tiga hal yang mendasari Sudarto tak lagi menjadi Sekjen dan anggota PPP Muktamar Jakarta. Pertama karena pencalonan Sudarto sebagai anggota DPD 2019 yang mengharuskannya mundur dari kepengurusan.

Sudarto juga sudah mengajukan surat pengunduran diri ke DPP PPP tanggal 25 Juli 2018 sebagaimana tertera dalam surat DPP tanggal 20 Juli 2019.

Hal itu juga sesuai dengan hasil keputusan Mukernas III DPP PPP tanggal 15-16 November 2018 bahwa DPP melepas pengurus yang mencalonkan diri sebagai anggota Legislatif (DPR/DPRD/DPD RI) pada Pemilu 2019.

"Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Saudara (Sudarto) tak lagi menjadi anggota PPP Muktamar Jakarta periode 2014-2019 dan tidak berhak menyandang jabatan Sekretaris Jenderal PPP Muktamar Jakarta," bunyi surat yang ditandatangani Humphrey.

Dikonfirmasi soal Mukernas dan hadirnya Sudarto, Ketum PPP Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat berharap islah PPP tak diciderai dengan hal-hal yang tak terpuji.

"Semoga penyatuan PPP tidak dikotori dengan cara-cara mengklaim sesuatu yang jelas tidak ada dasarnya. Ini menunjukkan adanya rasa ketakutan luar biasa terhadap penyatuan PPP, ini artinya ingin menghancurkan PPP," demikian Humphrey kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (14/12).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya