Berita

Tinta pemilu/Net

Politik

Mantan Koruptor Boleh Nyalon Pilkada, Putusan Yang Dilema Bagi Parpol

JUMAT, 13 DESEMBER 2019 | 10:52 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Mahkamah Konstitusi mengabulkan sebagian uji materi soal pencalonan mantan narapidana. Kini, mantan narapidana korupsi bisa mencalonkan diri setelah lima tahun menjalani masa hukuman.

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyampaikan bahwa mantan napi bisa mencalonkan diri sebagai kepala daerah menjadi dilema.

"Di satu sisi mengharapkan regenerasi kepeimpinan politik diisi tokoh bersih, setidaknya tidak memiliki catatan rasuah. Sisi lain, konstitusi kita memberikan hak pada mereka," kata Dedi kepada redaksi, Jumat (13/12).


Putusan MK ini menurut Dedi cukup bijak, atau semacam jalan tengah dimana hak politik diberikan kembali setelah melalui satu periode pemerintahan selepas bebas, atau lima tahun pasca menjalani masa tahanan. Dengan harapan waktu tersebut cukup untuk membuat mantan napi koruptor meluruskan niat.

"Namun bagi publik waktu tersebut masih dalam ingatan sehingga mereka punya potensi belum lupa jika ada pilihan eks koruptor dan mantan napi," pungkas Dedi.

Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) sebelumnya menggugat Pasal 7 ayat 2 huruf (g) UU/ 10/2016 tentang Pilkada.

MK memutus eks koruptor boleh ikut pilkada dengan terlebih dahulu memenuhi empat syarat. Salah satunya, diberi jeda lima tahun usai masa penahananya berakhir. Pertimbangan waktu untuk adaptasi tersebut menurut hakim, disesuaikan dengan satu kali periode pemilihan umum.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya