Berita

Mendikbud, Nadiem Makarim/Net

Politik

Catatan Untuk Nadiem Sebelum Jalankan Format Ujian Nasional Baru

JUMAT, 13 DESEMBER 2019 | 04:35 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ada catatan yang perlu diperhatikan dalam meyikapi perubahan format ujian nasional yang hendak dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Salah satu yang dinilai perlu adalah perubahan metode pembelajaran di sekolah. Penyesuaian ini dinilai penting untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan nasional dan kompetensi siswa.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Nadia Fairuza mengatakan, metode pelajaran selama ini masih mengedepankan hafalan. Dengan ujian asesmen kompetensi minimum, guru pun harus menyesuaikan diri dengan memberikan tugas yang mengasah kemampuan analitik.

Selain itu, penyerahan pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) ke pihak sekolah juga harus diikuti kesiapan dari pihak sekolah, termasuk dalam materi pembelajaran.

“Sekolah dan guru harus memiliki kesiapan untuk melaksanakan USBN. Penilaian kompetensi siswa juga sebaiknya difokuskan pada tugas-tugas seperti karya tulis dan lain-lain, yang mendorong siswa untuk bisa memahami konsep dengan baik dan menumbuhkan pemikiran yang kritis,” ujar Nadia dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (12/12).

Selain penghapusan Ujian Nasional (UN), jelasnya, penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menjadi acuan guru dalam mengajar juga merupakan hal yang positif. Para guru diberikan keleluasaan untuk memilih, membuat dan mengimplementasikan metode pengajaran.

Hal ini patut diapresiasi agar guru-guru terdorong untuk menggunakan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan sesuai dengan kebutuhan siswanya.

“Hal ini juga memungkinkan para guru untuk berkembang dan mengeksplorasi materi yang akan disampaikan kepada siswa. Jadi di sini bukan hanya siswa yang diharapkan bisa lebih aktif dan kritis, para guru juga dituntut bisa berubah,” urainya.

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

UPDATE

Bareskrim Masih Analisis dan Evaluasi Dugaan Pelanggaran di PON XXI

Sabtu, 21 September 2024 | 03:59

Indonesia dan Jerman Berkolaborasi Hadapi Perubahan Iklim dan Krisis Keanekaragaman Hayati

Sabtu, 21 September 2024 | 03:45

Elektabilitas Dedi-Erwan Capai 77 Persen, MQ Iswara: Alhamdulillah

Sabtu, 21 September 2024 | 03:23

PBB Pastikan Suara Ledakan di Kantor DPP Bukan Teror Bom

Sabtu, 21 September 2024 | 02:58

Baru Bergerak Seminggu Elektabilitas Risma Naik Signifikan

Sabtu, 21 September 2024 | 02:29

Tembus Semifinal China Open 2024, Fikri/Daniel Akui Terlambat Panas

Sabtu, 21 September 2024 | 01:59

Ada Sule dan Iwan Bule dalam Tim Pemenangan Dedi-Erwan

Sabtu, 21 September 2024 | 01:41

Seluruh Venue PON XXI Harus Diaudit Investigasi

Sabtu, 21 September 2024 | 01:19

Polisi Ringkus Sindikat Spesialis Rampok Toko di Jaktim

Sabtu, 21 September 2024 | 00:59

Bertemu dengan Presiden Marcos Jr, Prabowo Akui Filipina Mitra Strategis Indonesia

Sabtu, 21 September 2024 | 00:42

Selengkapnya