Berita

Fokus Diskusi Kelompok (FDK) ke-5 bertajuk "Pendidikan Sebagai Penjuru Dalam Membangun Warganegara Unggul/RMOL

Politik

Melalui Trimatra, Defisit Ideologi Lebih Mudah Diatasi

KAMIS, 12 DESEMBER 2019 | 05:53 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Defisit ideologi yang menjadi salah satu masalah pendidikan perlu diselesaikan melalui rasionalisasi kurikulum. Salah satu konsep yang bisa digunakan adalah Trimatra, yakni etika, logika, dan kebangsaan.

Demikian disampaikan Jurubicara Yayasan Suluh Nuswantara Bangsa (YSNB), Bambang Pharma Setiawan dalam Fokus Diskusi Kelompok (FDK) ke-5 bertajuk "Pendidikan Sebagai Penjuru Dalam Membangun Warga Negara Unggul" di Apartemen Sultan, Jakarta Selatan, Rabu (11/12).

Menurut Bambang, Indonesia berbeda dengan negara lain yang tidak menempatkan agama dalam kurikulumnya.

"Kita menempatkannya karena agama selain berhubungan dengan etika, juga berhubungan dengan nasionalisme yang ditandai pada alinea 2 UUD 1945," ujar Bambang.

Soal agama dan etika tertuang dalam UUD 1945 yang menyatakan bahwa Indonesia merdeka atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa (YME). Karena itu, Bambang heran jika kebangsaan kerap dipertentangkan berdasarkan keagamaan.

Selain itu, logika atau kecerdasan yang terdiri dari sains, matematika, literasi, bahasa yang mengindikasikan kemampuan bernalar jangka panjang pun mesti tetap diperbaiki.

"Itu juga harus terus diperbaiki agar hasilnya maksimal," tegasnya.

Lebih lanjut, Bambang mengusulkan agar gerakan-gerakan partisipatif maayarakat terus dilakukan. Terutama menggulirkan Trimatra untuk menjawab semua permasalahan sektor pendidikan dan menjadikan masyarakat Indonesia yang unggul.

"Gerakan dan usulan yang terangkum dalam Trimatra ini diharapkan bisa mengejar ketertinggalan kita, sehingga pendidikan kita mampu mencetak warga negara unggul," demikian Bambang.

Selain Bambang, beberapa tokoh yang hadir di antaranya Pembina YSNB sekaligus Ketua Aliansi Kebangsaan, Pontjo Sutowo; perwakilan dari Kemendikbud, Awaluddin Tjalla; Nuruddin; Saur Pandjaitan dan lainnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya