Berita

Gibran Rakabuming Raka bersama sang ayah Joko Widodo/Net

Politik

Parpol Sendiri Yang Lahirkan Oligarki, Buktinya Ramai-ramai Dukung Putra Jokowi

RABU, 11 DESEMBER 2019 | 11:13 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Munculnya kekhawatiran akan praktik oligarki pada Pilkada serentak 2020 sulit untuk dicegah.

Pasalnya, satu sisi sistem pemilihan langsung telah membuka ruang yang luas, namun di sisi lain minimnya kandidat itu sendiri yang didasari akibat kegagalan partai politik memunculkan kader terbaiknya untuk bisa bersaing dalam pilkada.

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman mengatakan, hal itu bisa dilihat pada Pilkada Kota Solo 2020 yang menurut rumor kemungkinan besar mayoritas parpol akan mendukung putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.

"Di sini jelas terlihat jika parpol sendiri yang membuka peluang praktik oligarki, karena tidak dapat dipungkiri nama besar Presiden Jokowi menjadi salah satu pertimbangan parpol dalam memberikan dukungannya, apalagi kita ketahui hampir mayoritas partai yang kemungkinan besar memberikan dukungannya ini merupakan partai koalisi pemerintah," tutur Jajat, Rabu (11/12).

Jajat menambahkan, meskipun dalam beberapa kasus memang kerap terjadi perbedaan yang cukup mencolok terkait koalisi pada tingkat daerah yang berbeda dengan koalisi tingkat pusat.

Namun khusus Pilkada Solo, lanjut dia, predikat nama besar anak Presiden cukup menentukan, entah karena merupakan bagian dari koalisi pusat dengan kekhawatiran ketakutan yang akan beimbas pada posisi yang telah didapatkan di kabinet ataupun hal lain seperti minimnya kader potensial.

Membawa embel-embel pejabat tinggi negara dalam proses pemilihan dalam budaya politik masih dianggap wajar, padahal meskipun merupakan keturunan dari pejabat ataupun orang berpengaruh belum tentu akan menentukan hasil kinerjanya kelak.

"Untuk itu poin pentingnya adalah sejauh mana peran dari semua pihak dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sehingga tidak terpengaruh oleh kandidat yang hanya mengandalkan embel-embel nama lainnya," demikian Jajat.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

UPDATE

Badan Intelijen Pertahanan Bisa Dipertimbangkan Hadapi Ancaman Siber

Jumat, 01 November 2024 | 00:02

Pakar Hukum: Kerugian Suap Menyuap Jauh Lebih Besar

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:50

PNM Sukses Sabet Penghargaan Lewat Pemberdayaan Ultra Mikro

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:30

Ridwan Kamil Senang Ditraktir Makan Malam Prabowo

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:19

Ugal-Ugalan dan Tabrak Warga, Sopir Truk Diamuk Massa Di Tangerang Kota

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:00

Erni Aryanti Ditunjuk Jadi Ketua DPRD Sumut 2024-2029

Kamis, 31 Oktober 2024 | 22:22

Mendag Sebelumnya Juga Impor Gula, Kejagung Jelaskan Kenapa Era Tom Lembong Diusut

Kamis, 31 Oktober 2024 | 22:02

Jadi Tersangka Pembunuh Wanita Dalam Koper, Pengusaha Ini Sudah Sering Dilaporkan

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:39

Giant Sea Wall Penting untuk Perlindungan dan Peningkatan Ekonomi

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:16

AHY Dorong Akselerasi Program 3 Juta Rumah untuk Rakyat

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:02

Selengkapnya