Berita

Prosesi penyerahterimaan Rumah Sakit Bantuan Indonesia/Kemlu

Dunia

Peringati 70 Hubungan Diplomatik, Indonesia Serahkan RS Bantuan Untuk Myanmar

RABU, 11 DESEMBER 2019 | 10:32 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Proses pembangunan Rumah Sakit (RS) Bantuan Indonesia di Myaung Bwe, Mrauk U, Rakhine, Myanmar telah rampung. Hubungan diplomatik kedua negara pun diharapkan semakin erat.

Diwakili oleh Duta Besar RI untuk Myanmar, Iza Fadri, Indonesia menyerahkan secara teknis RS tersebut kepada pemerintah Myanmar yang diwakili Wakil Direktur Jenderal Departemen Pelayanan Kesehatan di Kantor Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar, Nay Pyi Taw, Selasa (10/12).

Kegiatan technical handover itu juga disaksikan oleh Menteri Kesehatan dan Olahraga Myanmar, Myint Htwe dan para pejabat tinggi dari kementerian tersebut. Dari pihak Indonesia juga ada perwakilan Paling Merah Indonesia (PMI) Pusat dan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).

"RS ini adalah simbol perdamaian dan persahabatan antara Indonesia dan Myanmar. Technical handover RS Bantuan Indonesia mewakili kegembiraan dalam merayakan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Myanmar pada tahun ini," ujar Iza, seperti dilansir laman resmi Kementerian Luar Negeri RI.

Lebih lanjut, Iza mengharapkan agar RS tersebut nantinya dapat dimanfaatkan bagi masyarakat di wilayah Rakhine, baik Muslim maupun Budha demi mendorong terciptanya perdamaian di area konflik tersebut.

RS Bantuan Indonesia di Myaung Bwe sendiri merupakan hasil kesepakatan antara Presiden Myanmar U Htin Kyaw dengan Wakil Presiden Indonesia kala itu, Jusuf Kalla, di sela-sela KTT Asia-Europe Meeting di Mongolia pada pertengahan 2016 lalu.

Dengan adanya proyek bersama ini, harapan awalnya adalah dapat meningkatkan kerja sama antara komunitas Muslim dan Budha Indonesia, serta memberi pesan penting kepada komunitas-komunitas di Rakhine State untuk mempromosikan perdamaian.

Dalam proses pembangunannya, RS ini mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Namun, karena terdapat isu keamanan dan faktor geografi, pembangunan yang dijadwalkan rampung selama 10 bulan mandek hingga 2 tahun, dan baru bisa diserahterimakan saat ini.

Adapun RS ini terdiri dari bagunan utama seluas 2.214 meter persegi, 4.644 meter persegi untuk ruang operasi, ruang gawat darurat, ruang X-Ray, lalu 11,25 meter persegi untuk bangunan generator, dan 24 meter persegi untuk kamar jenazah.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Warisan Hakim MK sebagai Kado Idulfitri

Senin, 08 April 2024 | 13:42

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

25 Kader Beringin Disiapkan Maju Pilkada Jatim

Jumat, 19 April 2024 | 04:02

Calon Jemaah Haji Aceh Mulai Berangkat 29 Mei 2024

Jumat, 19 April 2024 | 03:23

3 Kader Ini Disiapkan PKS di Pilgub Lampung

Jumat, 19 April 2024 | 03:17

Pakaian Adat jadi Seragam Sekolah Jangan Bebani Orangtua Siswa

Jumat, 19 April 2024 | 03:15

Baznas-TNI Terjunkan Bantuan untuk Palestina Lewat Udara

Jumat, 19 April 2024 | 02:53

Sebelum Pensiun Agustus, Prasetyo Bakar Semangat ASN Setwan DPRD

Jumat, 19 April 2024 | 02:10

Berusia Uzur, PKS Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur Jakarta

Jumat, 19 April 2024 | 02:00

Proyek Tanggul Pantai Dikebut, Fokus di Muara Angke dan Kali Blencong

Jumat, 19 April 2024 | 01:33

PKB Jagokan Irmawan dan Ruslan di Pilgub Aceh

Jumat, 19 April 2024 | 01:31

Heru Pamer IPM Jakarta Tertinggi di Indonesia

Jumat, 19 April 2024 | 01:09

Selengkapnya