Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

China Bersiap Larang Penggunaan Komputer Asing, Perang Dagang Dengan AS Makin Berkobar?

SELASA, 10 DESEMBER 2019 | 11:35 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

China dilaporkan berencana untuk melarang semua kantor pemerintah dan lembaga publik menggunakan perangkat lunak dan komputer asing.

Langkah tersebut diperkirakan dapat mengurangi penjualan dari perusahaan teknologi Amerika Serikat di tengah perang dagang yang belum juga usai antara kedua negara.
Menurut sebuah laporan Financial Times mengutip perusahaan pialang China Securities, China memerintahkan agar semua perangkat keras dan lunak dihapus dalam waktu tiga tahun.


Sebagai dampak dari aturan tersebut, sekitar 30 juta perangkat keras harus diganti.

Belum ada komentar resmi dari Kementerian Luar Negeri China dan Kantor Informasi Dewan Negara atas laporan tersebut.

Meski begitu, laporan tersebut datang selama masa tegang untuk hubungan Amerika Serikat dan China yang lebih besar.

Diketahui, kedua negara terlibat dalam perang dagang selama hampir dua tahun terakhir.

Amerika Serikat tahun ini memberikan pukulan berat kepada raksasa teknologi China seperti Huawei dengan memutuskan akses mereka ke pemasok penting Amerika.  

Amerika Serikat mengklaim kekhawatiran keamanan nasional atas perangkat Huawei. Tuduhan itu disangkal Huawei dan perusahaan China lainnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

UPDATE

TKN Bentuk Satgas Antisipasi Kehadiran Relawan dan Pendukung di MK

Jumat, 19 April 2024 | 23:32

Jawab Berbagai Tuduhan Miring, PT NDK Resmi Bubar Sesuai Hukum

Jumat, 19 April 2024 | 23:05

Gara-gara Peta Maroko, Kesebelasan Renaissance dari Berkane Dilarang Masuk Aljazair

Jumat, 19 April 2024 | 23:04

Bukan Farhan, Nasdem Ternyata Siapkan Sosok Ini untuk Pilwalkot Bandung

Jumat, 19 April 2024 | 22:49

Prabowo Minta Pendukung Tidak Turun Aksi saat Putusan MK

Jumat, 19 April 2024 | 22:34

Relawan Desak MK Buka Jalan Kemenangan Prabowo-Gibran

Jumat, 19 April 2024 | 22:05

Bertemu Menkeu Selandia Baru, Sri Mulyani Tukar Cerita Soal Kelola APBN

Jumat, 19 April 2024 | 21:58

Buntut Serangan ke Israel, AS Batasi Akses Teknologi Iran

Jumat, 19 April 2024 | 21:40

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

Ajukan Peninjauan Kembali, PT BMI Bawa 7 Bukti Baru

Jumat, 19 April 2024 | 21:33

Selengkapnya