Berita

Peneliti senior LIPI, Siti Zuhro (paling kiri)/RMOL

Politik

Kalah Populer Dari PKB, Siti Zuhro: PPP Harus Rebranding

SENIN, 09 DESEMBER 2019 | 16:47 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sebagai partai politik (Parpol) hasil fusi atau penggabungan dari empat partai keagamaan, PPP diharapkan mampu me-rebranding citranya.

Sebagai embrio Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Indonesia (Perti) dan Partai Muslim Indonesia (Parmusi), eksistensi PPP masih kalah populer dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Hal itu disampaikan peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, karena melihat perolehan suara PPP di Pemilu Serentak 2019 yang turun 45 persen sejak tahun 1951.

"PPP belum bisa mencitrakan dirinya sebagai partai non sektarian, gagal menjadikan partainya sebagai rumah NU dan belum mampu membedakan dirinya dengan partai non Islam," Ucap Siti dalam acara peluncuran buku "Musibah Partai Kabah", di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (9/12).

Partai berlambang Kabah itu, menurut Siti, memiliki dua cara untuk melakukan rebranding atau mencitrakan ulang partainya.

Pertama, menjadikan lambang Kabah bukan sekedar simbol, tapi juga fondasi ideologi partai dan pengkaderan.

"Dengan memiliki jati diri, partai tidak sekedar menjadi mesin pencari kekuasaan. Jadi di situ ada semacam idealisme, dignity, punya branded," ujar Siti.

Kedua, PPP harus melakukan kaderisasi yang sesuai dengan ideologi yang dianutnya tersebut.

"Jadi dikunci kader-kader yang masuk menjadi kader ideologi, bukan sekadar kutu loncat, dari partai ke partai, itu bosen," kata Siti.

Siti menambahkan, cara-cara ini harus dilakukan PPP, jika ingin terus eksis dan menjadi pemenang Pemilu Legislatif tahun 2024.

"Kalau mau laku puluhan tahun maka harus membangun partai berakar tunjang. Dengan partai yang seperti itu, kita menjadi wadah dari orang-orang dengan keyakinan yang sama," tutup Siti.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya